Page 44 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 44

HARI INI DISERAHKAN KE PRESIDEN, TOTAL ADA 812 HALAMAN

              PIMPINAN DPR akhirnya memastikan jumlah halaman UU Cipta Kerja yang disahkan Senin lalu
              (5/10). Mereka memastikan bahwa jumlah halamannya kini menjadi 812. Bukan 905, 1.052, atau
              1.035 seperti kabar yang muncul sebelumnya.

              Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menegaskan bahwa jumlah itu dipastikan bukan karena ada
              pengurangan atau penyelundupan pasal

              Melainkan terkait dengan masalah teknis. Azis menyebutkan, sesuai dengan tata tertib DPR, draf
              UU yang diserahkan kepada presiden harus berbentuk kertas ukuran legal.

              "Proses  di  baleg  menggunakan  kertas  biasa,  sementara  setelah  tingkat  dua  (paripurna)
              pengetikannya di kesekjenan (DPR) menggunakan legal paper yang sudah menjadi ketentuan di
              UU ungkap Azis dalam  Konferensi pers di DPR kemarin (13/10).
              Setjen membutuhkan waktu untuk editing sehingga sempat muncul jumlah yang berbeda-beda.
              "Simpang siur jumlah halaman, secara resmi kami menyatakan, berdasar laporan Sekjen, netting
              812  halaman,"  tegasnya.  Azis  menambahkan,  jumlah  pasal  saja  memakan  488  halaman.
              Ditambah pen-jelasanmenjadi 812 halaman.

              Jumlah  halaman  yang  berubah-ubah  memang  menimbulkan  kecurigaan.  Muncul  dugaan
              penambahan atau pengurangan pasal. Namun, Azis mengklaim bahwa tidak ada penyelundupan
              pasal  seperti  yang  dikhawatirkan  publik.  Azis  mempersilakan  pihak-pihak  yang  menemukan
              selundupan pasal untuk diajukan sekaligus ke uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). "Kami
              menjamin tidak ada selundupan pasal karena itu merupakan tindak pidana," tegasnya.

              Dia meyakinkan bahwa semua pasal sudah melalui pembicaraan dan persetujuan sejak tingkat
              baleg, tim perumus, hingga tim sinkronisasi sebelum diketok di sidang paripurna DPR Draf UU
              sebanyak 812 halaman itu akan dikirimkan kepada presiden hari ini (14/10). Menurut Azis, waktu
              penyerahan disesuaikan dengan tatib DPR pasal 164. Yakni, DPR memiliki tenggat tujuh hari
              kerja sejak pengesahan di rapat paripurna. Sabtu dan Minggu tidak dihitung. 'Sehingga tenggat
              untuk penyampaian UU Ciptaker akan jatuh pada 14 Oktober. Besok (hari ini, Red) akan dikirim
              Ke presiden. Maka, secara resmi UU ini menjadi milikpublik," ungkapnya Dalam Kesempatan
              yang  sama,  Ketua  Baleg  Supratman  Andi  Agtas  menyatakan,  tidak  ada  yang  berubah  dari
              substansi UU Cipta Kerja. Menurut dia, yang berubah hanyalah masuknya pasal 161-172 UU
              Nomor  3  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  "Itu  kami  kembalikan  karena  memang
              keputusan panja," terang dia saat ditemui setelah konferensi pers di gedung DPR kemarin.

              Politikus Partai Gerindra itu mengakui bahwa sejumlah pasal tersebut dimasukkan UU Cipta Kerja
              setelah UU itu disahkan dalam  rapat paripurna pada 5 Oktober lalu. Yang jelas, kata dia, baleg
              menyisir draf UU yang disahkan, khususnya pasal yang sudah menjadi keputusan panja. Akhirnya
              ditemukan pasal 161-172 UU Ketenagakerjaan yang belum dimasukkan. Padahal, sesuai dengan
              keputusan panja, pasal-pasal dari UU existing itu harus dimasukkan.

              Dia  membantah  jika  yang  dilakukan  baleg  itu  dianggap  cacat  formil.  Menurut  Supratman,
              memasukkan  pasal  ke  UU  yang  sudah  disahkan  bisa  masuk  kategori  cacat  formil  jika  yang
              dimasukkan bukan pasal yang disepakati panja.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan bahwa kehadiran RUU Cipta Kerja
              sangat dibutuhkan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Menurut dia, setiap
              tahun terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja. Hal itu membuat
              kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak. Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi
              Covid-19, terdapat 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi. "RUU Cipta
              Kerja bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerja
              dan penganggur," tuturnya dalam Keterangan resmi kemarin.
                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49