Page 65 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 65
Judul Komunikasi yang Tersumbat
Nama Media Pikiran Rakyat
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg11
Jurnalis Suara Pembaca
Tanggal 2020-10-14 05:00:00
Ukuran 131x184mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 36.025.000
News Value Rp 108.075.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Unjuk rasa atau demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah, berakhir
dengan anarki. Unjuk rasa di ibu kota, Kamis (8/10/2020) lalu, tak kurang 18 halte bus
Transjakarta dirusak dan dibakar massa. Bahkan, ada sebagian dijarah. Kerugian ditaksir
mencapai Rp 45 miliar. Belum yang di daerah lain.
Unjuk rasa yang berujung ricuh dan anarki, mencerminkan tingkat kedewasaan kita dalam
berdemokrasi. Pilihan moda dalam mengartikulasikan aspirasi, pendapat, gagasan, keinginan,
maupun harapan, yang membutuhkan kematangan. Oleh karena itu, komunikasi menjadi sangat
penting dalam membangun hubungan harmonis antar individu manusia maupun kelompok
massa.
KOMUNIKASI YANG TERSUMBAT
UNJUK rasa atau demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah, berakhir
dengan anarki. Unjuk rasa di ibu kota, Kamis (8/10/2020) lalu, tak kurang 18 halte bus
Transjakarta dirusak dan dibakar massa. Bahkan, ada sebagian dijarah. Kerugian ditaksir
mencapai Rp 45 miliar. Belum yang di daerah lain.
Unjuk rasa yang berujung ricuh dan anarki, mencerminkan tingkat kedewasaan kita dalam
berdemokrasi. Pilihan moda dalam mengartikulasikan aspirasi, pendapat, gagasan, keinginan,
maupun harapan, yang membutuhkan kematangan. Oleh karena itu, komunikasi menjadi sangat
penting dalam membangun hubungan harmonis antar individu manusia maupun kelompok
massa.
Sejak awal diwacanakan, omnibus law atau undang-undang sapujagat, yang sekarang menjadi
Undang-Undang Cipta Kerja, tampak kurang agresif dikomunikasikan kepada publik. Begitu pula,
para anggota DPR kurang masif mengomunikasikan inisiatif pemerintah tersebut kepada
konstituen. Perihal yang menyangkut hajat hidup dan masa depan orang banyak, selayaknya
harus dikomunikasikan secara intensif hingga ke level terbawah. Komunikasi bisa dilakukan
dengan berbagai cara, tak harus melalui rapat-rapat formal.
64