Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 70

Ketiga  saksi  tersebut,  yakni  EH  selaku  Asisten  Deputi  Analisa  Pasar  Saham  BPJS
              Ketenagakerjaan, T selaku dealer PT Panin Asset Management dan DF selaku Fund Manager PT
              Bahana TCW Investement Management.

              "Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti," kata
              Leonard.

              Sehari sebelumnya, Senin (15/3) penyidik juga telah memeriksa satu saksi yakni Anastasia Aboet
              (AA) selaku Asisten Deputi Bidang Pasar Saham BPJS Ketenagakerjaan.

              Penyidikan kasus dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan oleh Kejagung telah dimulai sejak 19
              Januari 2021.

              Pada Kamis (25/2), Tim Jasa Penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung memeriksa eks Direktur
              Utama BPJS Ketenagakerjaan berinisial AS.
              Sebelumnya, AS pernah satu kali dimintai keterangan dalam kasus ini ketika dia masih menjabat
              sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan.

              Penanganan kasus ini sudah naik status dari penyelidikan ke penyidikan berdasarkan pada surat
              penyidikan Nomor: Print-02/F.2/Fd.02/2021.

              Jaksa penyidik telah menggeledah kantor BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta Selatan pada Senin
              (18/1) dan menyita sejumlah data dan dokumen. Sementara pemeriksaan saksi-saksi dimulai
              sejak Selasa (19/1).

              Belum  ada  yang  ditetapkan  sebagai  tersangka  dalam  kasus  ini.  Namun,  dalam  waktu  dekat
              Penyidik Kejagung akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.

              BPJS  Ketenagakerjaan  diketahui  telah  berganti  jajaran  direksi  sejak  Jumat  (19/2)  melalui
              terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) 38/P 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan
              Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Masa Jabatan Tahun 2021-2026.
              Jaksa  Penyidik  Jampidsus  menemukan  ada  kemiripan  kerugian  negara  dalam  kasus  BPJS
              Ketenagakerjaan dengan Pelindo II, yang punya dua kemungkinan kerugian negara disebabkan
              oleh mufakat jahat antara pihak terkait atau kerugian bisnis.































                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75