Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 109

Nilai total proyek tersebut diperkirakan sekitar US$ 48,5 miliar atau Rp 697 triliun. Kementerian
              Perhubungan (Kemenhub) juga menyiapkan sejumlah proyek pembangunan sektor transportasi
              yang berpotensi dikerjasamakan dengan LPI, antara lain pembangunan jalur kereta api (KA)
              loopline  di  Jakarta;  light  rail  transit  (LRT)  maupun  mass  rapid transit  (MRT)  di  Bali, Medan,
              Bandung, Makassar, dan Surabaya; serta bandara dan pelabuhan di sejumlah daerah.

              Sementara itu, BUMN infrastruktur seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terus menyiapkan sejumlah
              aset  jalan  tol  yang  berpotensi  untuk  ditawarkan  kepada  para  investor  strategis,  dengan
              memanfaatkan SWF yang akan mempermudah aksi divestasi tersebut. Pajak final dividen 0%
              juga sudah mulai diberlakukan 1 Maret 2021, sehingga bagi emiten yang akan mendistribusikan
              dividen, KSEI akan menerapkan pajak 0% pada daftar pemegang saham untuk wajib pajak orang
              pribadi dalam negeri.

              Insentif yang positif untuk pasar modal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 9 Tahun
              2021 Tentang Perlakuan Perpajakan untuk Mendukung Kemudahan Berusaha, sebagai pelaksana
              UU Ciptaker yang mengecualikan dividen dari objek pajak penghasilan (PPh) apabila diperoleh
              wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan badan dalam negeri, sepanjang dividen tersebut
              diinvestasikan di Indonesia dalam jangka waktu tertentu.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, semua
              aturan dalam PP dan peraturan presiden (perpres) untuk pelaksanaan UU Ciptaker efektif dan
              berpengaruh positif pada upaya pemulihan ekonomi nasional.
              "Untuk yang menyentuh ke semua sektor adalah aturan dari klaster ketenagakerjaan, sehingga
              yang  paling  signifikan  adalah  aturan  dari  klaster  ketenagakerjaan,  karena  UU  itu  tujuannya
              memang untuk penciptaan lapangan kerja.

              Kedua, terkait masalah perizinan dan semuanya sudah disimplifikasi, ini juga lintas sektor. Kalau
              yang lain, itu semua spesifik di sektor masing-masing," kata dia kepada Investor Daily, Sabtu
              (6/3).

              Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Ciptaker ini diteken Presiden Joko Widodo
              pada  2  November  2020.  Berikutnya,  peraturan  pemerintah  dan  peraturan  presiden  untuk
              pelaksanaan diterbitkan bertahap, pada Desember lalu hingga Februari 2021.

              Aturan pelaksana UU Nomor 11 Tahun 2020 tersebut terdiri atas 11 kluster.

              Pertama, klaster Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor yang mencakup 15 PP. Ini terdiri atas PP
              Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; Peraturan
              Pemerintah Nomor 38 Tahun 2021 tentang Rekening Penampungan Biaya Perjalanan Ibadah
              Umrah; PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; PP
              Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan; PP Nomor 25 Tahun 2021 tentang
              Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; PP Nomor 26 Tahun 2021 tentang
              Penyelenggaraan Bidang Pertanian; PP Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
              Kelautan  dan  Perikanan;  PP  Nomor  28  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Bidang
              Perindustrian;  PP  Nomor  29  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Bidang  Perdagangan;  PP
              Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Ja lan; PP
              Nomor 31 Tahun 2021 ten tang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran; PP Nomor 32 Tahun 2021
              tentang  Penyelenggaraan  Bidang  Penerbangan;  PP  Nomor  33  Tahun  2021  tentang
              Penyelenggaraan  Bidang  Perkeretaapian;  PP  Nomor  46  Tahun  2021  tentang  Pos,
              Telekomunikasi,  dan  Penyiaran;  serta  PP  Nomor  47  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan
              Bidang Perumahsakitan.

              Kedua, klaster Koperasi dan UMKM serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mencakup 4 PP. Ini
              terdiri  atas  PP  Nomor  7  Tahun  2021  tentang  Kemudahan,  Pelindungan,  dan  Pemberdayaan

                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114