Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 16
mereka dalam mencari informasi sponsor atau agen bisa mengantar mereka pada langkah yang
salah. Yayasan Salman Karawang, organisasi yang kerap mendampingi buruh migran terdampak
masalah, mendorong agar rancangan peraturan daerah tentang penempatan dan perlindungan
pekerja migran Indonesia asal Karawang segera disahkan untuk melindungi warganya.
Kisah pilu pekerja migran Indonesia bagai tak pernah usai. Selembar foto lawas menjadi satu-
satunya kenangan bagi Tri Subekti (44), warga Desa Kedungwuluh Kidul, Patikraja, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, terhadap Purwanti, almarhum ibunya.
Purwanti merantau ke Malaysia selama 23 tahun. Dia pulang ke Tanah Air tahun 2014 dalam
keadaan linglung dan meninggal dua hari kemudian. Tri dan keluarganya tak bisa banyak
menggali kisah sang ibu. Menurut Tri, ada satu luka atau bekas jahitan di perut Purwanti, tanpa
ada yang tahu penyebabnya. "Kami tahu ibu telantar di tepi jalan dari postingan Facebook
teman di Notog," tutur Tri di rumahnya di Desa Kedungwuluh Kidul, Jumat (5/3).
Keinginan hidup sejahtera adalah tekad sebagian warga Jawa Timur yang menjadi pekerja
migran dengan segala risikonya. Dalam kesaksian di forum buruh migran di Surabaya, Dwi
Wulandari, warga Blitar, menyatakan, terlalu percaya teman membuatnya mendekam di penjara
lebih dari 7 tahun di Filipina atas tuduhan terlibat sindikat narkotika internasional.
Dwi dinyatakan tidak bersalah dan akhirnya bebas untuk melanjutkan hidup dalam dunia
pariwisata di Bali.
Asep Maulidi, pegiat perburuhan dari Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, mengatakan, wilayah
di Laut Jawa yang jauh di utara daratan Jatim ini juga menjadi kantong pekerja migran.
Setidaknya 70 persen lelaki Pulau Bawean merantau ke Malaysia, Singapura, Australia, dan
Taiwan. Pulau tersebut dijuluki "Pulau Putri" karena nyaris hanya ditempati perempuan.
Menurut catatan Bank Indonesia, pengiriman uang dari luar negeri (remitansi) ke Jatim pada
2020 mencapai Rp 6,58 triliun dengan 1,071 juta transaksi. Nilai itu turun akibat pandemi Covid-
19 dibandingkan 2019, yang Rp 6,74 triliun melalui 1,035 juta transaksi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim Hiwan Estu Bagijo mengatakan, pekeija
migran mutlak punya pengetahuan, kompetensi, dan kewaspadaan sebagai bekal bekerja di
mancanegara.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani juga mendorong
pemerintah segera meninjau ulang Nota Kesepahaman Perekrutan dan Penempatan Tenaga
Kerja Domestik Indonesia yang ditandatangani tahun 2006 dan sudah habis masa berlakunya
tahun 2016.
Dengan begitu, perlindungan terhadap pekeija migran Indonesi bisa ditingkatkan. Perlindungan
negara seharusnya tidak mengenal batas geografis. Pendampingan sebelum pergi jauh lebih baik
ketimbang menyelesaikan masalah setelah pulang.
(DKA/KOR/BRO/ETA/HAM/TRA)
15

