Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 28

Ringkasan

              Sinkronisasi  data  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  atau  BPJS  Kesehatan  dan  BPJS
              Ketenagakerjaan  dinilai  menjadi  pilar  penting  dalam  meningkatkan  jumlah  peserta  di  kedua
              badan.  Sinergi  itu  bukan  hanya  terkait  dengan  jumlah  peserta,  bahkan  dinilai  dapat
              memengaruhi kesehatan keuangan. Secara paralel, proses sinkronisasi data kedua BPJS perlu
              disertai dengan penetapan sistem penanggungan saat peserta mengalami risiko. Menurut Yuri,
              perlu  terdapat  batasan  yang  jelas  antara  cakupan  manfaat  program  JKN  dengan  jaminan
              kecelakaan kerja (JKK) di BPJS Ketenagakerjaan.

              SINERGI DATA JADI KUNCI

              Sinkronisasi  data  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  atau  BPJS  Kesehatan  dan  BPJS
              Ketenagakerjaan  dinilai  menjadi  pilar  penting  dalam  meningkatkan  jumlah  peserta  di  kedua
              badan.  Sinergi  itu  bukan  hanya  terkait  dengan  jumlah  peserta,  bahkan  dinilai  dapat
              memengaruhi kesehatan keuangan.

              Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan bahwa badan tersebut
              memiliki  tugas  besar  dalam  memenuhi  amanat  Rencana  Pembangunan  Jangka  Menengah
              Nasional (RPJMN), yakni jumlah peserta mencakup 98% dari jumlah penduduk Indonesia pada
              2024. Saat ini jumlahnya masih berkisar 82% dari total penduduk. Menurut Yuri, direksi harus
              bekerja keras untuk mencapai target itu dan harus menempuh cara yang tidak biasa. Salah satu
              langkah penting yang harus dilakukan adalah sinergi data dengan seluruh lembaga dan instansi
              yang berkaitan, termasuk BPJS Ketenagakerjaan.

              "Artinya bahwa kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bisa ditarik menjadi data BPJS Kesehatan, ini
              harus  kita  betul-betul  perbaiki.  BPJS  Ketenagakerjaan  kan  hanya  bicara  yang  bersangkutan
              sebagai tenaga kerja, tapi begitu bicara BPJS Kesehatan ngomongin keluarga," ujar Yuri pada
              Senin (8/3).

              Pada 2020, jumlah peserta BPJS Kesehatan tercatat mencapai 222,5 juta orang. Sementara itu,
              hingga akhir 2020 jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan tercatat sebanyak 51,75 juta orang
              atau sekitar 19,1% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,2 juta orang. Dia menjelaskan
              bahwa BPJS Ketenagakerjaan bertanggung jawab memproteksi para pekerja, sehingga cakupan
              kepesertaannya  adalah  masyarakat  di  usia  kerja.  Namun,  BPJS  Kesehatan  harus  mencakup
              seluruh penduduk Indonesia, sehingga melibatkan pekerja maupun bukan pekerja.

              Menurut Yuri, sinkronisasi itu di antaranya bermanfaat untuk menyisir penduduk mana yang
              terdaftar di salah satu program jaminan sosial tapi belum terdaftar di jaminan sosial lainnya.
              Misalnya, pekerja yang didaftarkan ke BPJS Kesehatan oleh perusahaannya, tapi tidak ke BPJS
              Ketenagakerjaan. Sinkronisasi itu membuat kedua BPJS dapat melakukan pendekatan kepada
              peserta yang belum terdaftar secara individu atau kepada pemberi kerja jika yang bersangkutan
              merupakan pekerja. Selain itu, pendekatan pun dapat dilakukan jika terdapat anggota keluarga
              yang belum terproteksi oleh jaminan sosial, sedangkan sang kepala keluarga sudah terproteksi.


              "Untuk mencapai target 98% [jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan] itu kolaborasi data penting.
              Selain dengan BPJS Ketenagakerjaan, sinergi dengan Dukcapil pun penting, karena yang tahu
              data kependu-dukan siapa?" ujar Yuri. Dia pun menilai bahwa target kepesertaan bukan semata-
              mata meningkatkan jumlah peserta. BPJS Kesehatan harus memastikan kualitas layanan turut

                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33