Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 66

STRATEGI AKSELERASI INKLUSI KEUANGAN DITENGAH PANDEMI COVID-19

              Jakarta:  Menteri  Koordinator  (Menko)  Bidang  Perekonomian,  Airlangga  Hartarto  dan  selaku
              Ketua  Harian  Dewan  Nasional  Keuangan  Inklusif  (DNKI)  memutuskan,  untuk  meningkatkan
              akselerasi implementasi inklusi keuangan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional di
              masa pandemi Covid-19.

              "Akselerasi  inklusi  keuangan  tersebut  dilakukan  melalui  dua  strategi  utama  yaitu  pertama,
              mempercepat  penyaluran  kredit  baik  dari  usaha  mikro  hingga  usaha  besar,  dan  kedua,
              meningkatkan  layanan  keuangan  berbasis  digital,  seperti  QRIS  dan  mobile  banking.  Kedua
              program  tersebut  selain  dapat  mencegah  penularan  COVID-19  juga  sekaligus  meningkatkan
              aktivitas ekonomi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku
              Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) ketika memimpin Rapat Koordinasi DNKI
              secara virtual di Jakarta, Senin (8/3/2021).

              Tingkat  kepemilikan  produk  dan  layanan  keuangan  di  kalangan  masyarakat,  tetap  positif  di
              tengah besarnya dampak wabah pandemi COVID-19 terhadap perekonomian.

              Menurut  Airlangga,  Inklusi  keuangan  di  Indonesia  terus  meningkat,  baik  dari  kepemilikan
              maupun penggunaan rekening di lembaga keuangan.

              "Prestasi  ini  tidak  terlepas  dari  kerja  keras  Kementerian  dan  Lembaga  anggota  DNKI  dalam
              mengeksekusi program edukasi keuangan, hak properti masyarakat, fasilitasi intermediasi dan
              saluran distribusi keuangan, digitalisasi layanan keuangan pada sektor pemerintah, perlindungan
              konsumen, regulasi dan pemerataan infrastruktur telekomunikasi," terangnya.

              Indeks inklusi keuangan di Indonesia, terus meningkat baik dari sisi kepemilikan akun maupun
              dari  sisi  penggunaan  akun.  Indeks  kepemilikan  akun  meningkat  dari  31.3  pada  tahun  2014
              menjadi 61.7 pada tahun 2020. Sementara indeks penggunaan akun/rekening meningkat dari
              59.74 pada 2013 menjadi 81.4 pada 2020.
              DNKI  mencatat,  sepanjang  tahun  2020  sebanyak  348  kegiatan  edukasi  keuangan  terhadap
              sekitar 85.000 peserta telah terlaksana. Kegiatan edukasi dan literasi keuangan Syariah juga kian
              gencar  seiring  perlindungan  konsumen  yang  lebih  optimal.  Sekitar  94.54%  dari  jumlah  total
              pengaduan layanan keuangan telah terselesaikan.
              Selain  itu,  Pemerintah  juga  telah  meresmikan  Lembaga  Alternatif  Penyelesaian  Sengketa
              Terintegrasi di Sektor Jasa Keuangan.

              Pembukaan rekening bank yang dilakukan hanya pada Bulan Inklusi Keuangan bahkan melonjak
              sampai 789.025 rekening baru.

              Sementara  itu,  kepemilikan  akun  uang  elektronik  meningkat  sampai  13.8  juta  dan  5.1  juta
              merchant di seluruh Indonesia telah menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard
              (QRIS), yang mana mayoritas merchant adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

              DNKI juga mencatat, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) turut meningkatkan inklusi
              keuangan secara signifikan, khususnya di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil.

              Rasio penyaluran kredit UMKM oleh bank umum mencapai 19.8%, sementara realisasi program
              Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp196.42 triliun, atau setara 103.3%, dari target Rp190
              triliun. Di samping itu, pemberdayaan SHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) melalui pendampingan
              usaha dan akses pembiayaan terus berjalan.

              Lebih jauh, perkembangan inklusi keuangan Indonesia tak lepas dari infrastruktur dan akses
              terhadap teknologi informasi yang merata.

                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71