Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 118
5 JURUS KEMNAKER HADAPI TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0 DAN DAMPAK COVID-
19
Jakarta - Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono, memastikan
kementeriannya telah mempunyai lima strategi dalam menghadapi transformasi
ketenagakerjaan akibat revolusi Industri 4.0 dan dampak pandemi Covid-19.
"Seiring semakin cepat berubahnya dunia ketenagakerjaan akibat proses otomatisasi industri
dan dampak pandemi Covid-19. Kemnaker telah menyiapkan strategi untuk bisa berperan dalam
proses link and match pasar kerja melalui pelatihan vokasi yang dilakukan," ujarnya dalam
Webinar bertajuk Tingkatkan Ekonomi Lewat Jualan Produk Virtual Mitra Bukalapak di vidio, Rabu
(30/9).
Pertama, melakukan analisis dinamika permintaan dan penawaran di sektor ketenagakerjaan
akibat pandemi Covid-19. Kedua, penyiapan kompetensi baru melalui pelatihan kerja dengan
tripple skilling, yakni Skilling, Re-skilling dan Up skilling.
"Kemnaker sendiri mempunyai 200 BLK yang akan terus dimaksimalkan. Kami bisa hadir untuk
ikut memberikan pelatihan. Kami punya fasilitas itu," tegasnya.
Ketiga, peningkatan soft skill kewirausahaan dan produktivitas kerja. "Kami punya SDM, tapi
permasalahannya membuat orang menjadi wirausaha," imbuh dia.
Keempat, melakukan re-design kurikulum dna metode. Antara lain dengan pendekatan human
digital skills dan metode blended training.
Terakhir, mengoptimalkan proses kolaborasi antara dunia industri, lemabaga diklat, berbagai
asosiasi pengusaha (Kadin, Apindo, dan lainnya. Hal ini untuk identifikasi kebutuhan kompetensi.
Reporter: Sulaeman Sumber: Merdeka.com Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai
implementasi industri 4.0 menjadi salah satu langkah strategis untuk membangkitkan aktivitas
sektor manufaktur di dalam negeri, terutama di era kebiasaan baru. Konektivitas teknologi bisa
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
"Saat ini, semakin banyak industri skala besar maupun sedang di tanah air yang tengah
menyiapkan strategi mengadopsi teknologi digital untuk memasuki era industri 4.0," kata Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta,
Jumat (11/9/2020).
Menurutnya transformasi ke arah Industri 4.0 merupakan indikasi yang baik bagi sektor industri.
Sehingga, guna mengakselerasinya, perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
Lebih lanjut, pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian yang vital dalam menarik minat
investor untuk membangun pabriknya di suatu kawasan industri.
"Sehingga perusahaan pengelola kawasan industri perlu menyediakan sarana prasarana dan
fasilitas yang mendukung perkembangan teknologi di era digital ini, sesuai kebutuhan para
investor, salah satunya adalah ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang
mendukung," paparnya.
Terkait hal itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Jababeka Tbk sebagai perusahaan
pengembang kawasan industri yang tengah menjajaki potensi implementasi industri 4.0 dalam
proses bisnisnya.
"Kami telah melihat kesiapan kawasan industri milik PT Jababeka Tbk di Cikarang dalam
bertransformasi menerapkan industri 4.0," tuturnya.
117