Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 115
Judul Tak Ikut Mogok Kerja, KSPN Komitmen Kawal RUU Cipta Kerja
Nama Media merdeka.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/tak-ikut-mogok-kerja-kspn-
komitmen-kawal-ruu-cipta-kerja.html
Jurnalis Merdeka
Tanggal 2020-09-30 16:26:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ristadi (Presiden KSPN) Iya, kami masih konsisten dengan hasil tim tripartit yg
dibentuk pemerintah dan tim perumus yang dibentuk oleh DPR. Meski kami tidak ikut aksi mogok
nasional karena situasi yang tidak memungkinkan tapi kami akan tetap kawal sampai selesai
neutral - Ristadi (Presiden KSPN) Komunikasi intens dengan anggota Baleg DPR untuk terus
memperjuangkan sesuai hasil tim tripartit dan kesepakatan tim perumus yg dibentuk DPR
neutral - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Saya dapat sampaikan,
hampir seluruh pasal-pasal telah disetujui bersama oleh pemerintah dan 9 fraksi di DPR, dan
dalam waktu tidak lama, ditargetkan dalam masa sidang ini bisa diselesaikan
positive - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Banyak kegiatan analog
menjadi digital, dan cara kerja berubah, sebagian work from office, work from home, tapi work
in the factory tetap harus berjalan
neutral - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Tinggal sekarang
melakukan finalisasi daripada legal drafting, atau sering kita bahas sebagai harmonisasi pasal-
pasal krusial dan juga melakukan sinkronisasi serta perumusan
Ringkasan
Sejumlah serikat pekerja (SP) dan serikat buruh (SB) sepakat untuk melaksanakan mogok kerja
nasional pada 6-8 Oktober 2020. Aksi tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penolakan terhadap
Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
TAK IKUT MOGOK KERJA, KSPN KOMITMEN KAWAL RUU CIPTA KERJA
Merdeka.com - Sejumlah serikat pekerja (SP) dan serikat buruh (SB) sepakat untuk
melaksanakan mogok kerja nasional pada 6-8 Oktober 2020. Aksi tersebut dimaksudkan sebagai
bentuk penolakan terhadap Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
114