Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 116

Aksi mogok kerja nasional ini rupanya tidak akan diikuti oleh pekerja yang tergabung dalam
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Nasional  (KSPN).  Pernyataan  sikap  ini  ditegaskan  dalam  sebuah
              surat yang dikeluarkan pada Selasa, 29 September 2020.

              Kendati  demikian,  Presiden  KSPN  Ristadi  menegaskan,  pihaknya  tetap  akan  terus  mengawal
              perumusan Omnibus Law demi kepentingan seluruh pekerja di Tanah Air.

              "Iya, kami masih konsisten dengan hasil tim tripartit yg dibentuk pemerintah dan tim perumus
              yang dibentuk oleh DPR. Meski kami tidak ikut aksi mogok nasional karena situasi yang tidak
              memungkinkan tapi kami akan tetap kawal sampai selesai," katanya kepada Liputan6.com, Rabu
              (30/9).
              Adapun dalam surat pernyataan sikapnya, KSPN menilai, advokasi yang telah dilakukan terkait
              RUU Cipta Kerja sudah melalui jalan panjang dan kajian kritis, lobi, hingga terlibat langsung
              dalam audiensi. Selain itu, pihak konfederasi juga mempertimbangkan dampak pandemi Covid-
              19 yang belum berakhir dan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
              Mempertimbangkan beberapa hal tersebut, KSPN memastikan tidak akan ikut aksi mogok kerja
              nasional pada 6-8 Oktober 2020. KSPN yang memiliki anggota lebih dari 300 ribu pekerja, salah
              satu serikat dengan anggota terbanyak, juga telah mempertimbangkan berbagai masukan dari
              pengurus pusat dan daerah untuk tidak mengikuti mogok nasional ini.

              Namun,  Ristadi  berkomitmen,  KSPN  akan  terus  mengawal  perumusan  RUU  Cipta  Kerja  dan
              menjalin komunikasi dengan Badan Legislatif (Baleg) DPR RI.

              "Komunikasi intens dengan anggota Baleg DPR untuk terus memperjuangkan sesuai hasil tim
              tripartit dan kesepakatan tim perumus yg dibentuk DPR," ujar Ristadi.


              Hampir  Seluruh  Pasal  di  RUU  Cipta  Kerja  Telah  Disetujui    Menteri  Koordinator  Bidang
              Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan
              Rakyat (DPR) melalui Panitia Kerja (Panja) Omnibus Law RUU Cipta Kerja terus mempercepat
              penyelesaian  pembahasan  RUU  ini.  Menurutnya,  hampir  seluruh  pasal-pasal  yang  ada  telah
              disetujui dan dalam waktu dekat, RUU ini bisa segera diselesaikan.

              "Saya dapat sampaikan, hampir seluruh pasal-pasal telah disetujui bersama oleh pemerintah dan
              9  fraksi  di  DPR,  dan  dalam  waktu  tidak  lama,  ditargetkan  dalam  masa  sidang  ini  bisa
              diselesaikan," ujar Airlangga saat meresmikan atap surya panel Pabrik Coca Cola Amatil Cibitung,
              Rabu (30/9).

              Dia  menjelaskan,  jika  RUU  ini  sudah  selesai,  maka  Indonesia  bisa  segera  memasuki  fase
              transformasi  ekonomi.  Kendati,  pandemi  Covid-19  saat  ini  masih  menggerogoti  ekonomi
              Indonesia dan mengubah banyak kebiasaan.

              "Banyak kegiatan analog menjadi digital, dan cara kerja berubah, sebagian work from office,
              work from home, tapi work in the factory tetap harus berjalan," katanya.

              Beberapa waktu lalu, Airlangga pembahasan rancangan undang-undang Cipta Kerja atau RUU
              Ciptaker sudah mencapai 90 persen atau hampir selesai dikaji. Mayoritas klasterisasi strategis
              dari ranah-ranah yang masuk ke dalam draft pembahasan regulasi cipta lapangan kerja tersebut
              saat ini sudah hampir 100 persen.

              "Tinggal sekarang melakukan finalisasi daripada legal drafting, atau sering kita bahas sebagai
              harmonisasi  pasal-pasal  krusial  dan  juga  melakukan  sinkronisasi  serta  perumusan,"  ujar
              Airlangga  beberapa  waktu  silam.  Reporter:  Maulandy  Rizky  Bayu  Kencana    Sumber:
              Liputan6.com  [idr]


                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121