Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 200
Hal itu diungkapkan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef),
Aviliani dalam The 2nd Series Industry Roundtable (Episode 8) Banking Industry Perspective,
Selasa (29/9/2020).
"Nah kalau kita lihat sekarang PHK sudah ada tapi memang belum terlalu signifikan atau besar-
besaran tetapi kecil-kecilan, namun ke depan menurut saya PHK itu bukan hanya terjadi karena
pandemi aja tapi karena behavior masyarakat kita yang berubah menjadi permanen," katanya.
Menurutnya, pandemi covid-19 ini memaksa untuk mempercepat proses digitalisasi. Semula
perusahaan berencana mengurangi pegawai dalam 5 tahun, namun sekarang dipercepat
sehingga PHK tidak bisa dielakkan.
Aviliani menambahkan, daya tahan perusahaan hanya mampu bertahan selama 6 bulan sampai
1 tahun dalam menghadapi krisis. Mau tidak mau, ketika perusahaan-perusahaan sudah mulai
tumbang maka akan banyak terjadinya PHK.
"Kalau perusahaan itu kreatif sebenarnya dia bisa memanfaatkan ini sebagai peluang, saya bilang
the power of kepepet punya ide untuk survive, kalau yang kayak gitu perusahaan ini tidak akan
PHK justru mereka bisa mengambil keuntungan di tengah pandemi," ujarnya.
Namun sebaliknya, bagi perusahaan yang tidak bisa kreatif dan tidak bisa melakukan apapun,
atau mungkin perusahaan hanya bisa melakukan cost efficiency maka akan banyak yang ter
PHK.
"Nah ini harus diantisipasi oleh masyarakat maupun pemerintah karena ini akan terjadi (PHK)
mau tidak mau," pungkasnya.
kbc 10.
199