Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 71

ini sudah terdampak hebat dan diperkirakan pertumbuhannya akan terus negatif sampai akhir
              tahun. Hal ini dipastikan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
              "Pengangguran dan juga angka kemiskinan diperkirakan akan naik cukup signifikan," ujar Irjen
              Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumiyati dalam acara Seminar Nasional Sinergi Pengawasan
              APIP-SPI-APH secara virtual, Selasa (29/9/2020).

              Berikut 3 fakta ngerinya imbas resesi buat perekonomian RI:   1. Angka Pengangguran Nambah
              Hingga 5,23 Juta Orang  Resesi tentunya jadi cobaan berat bagi pebisnis. Agar bisa bertahan,
              otomatis pebisnis akan lakukan efisiensi pada pengeluaran perusahaannya. Hal itu dipastikan
              akan berimbas pada para pekerja. Angka pengangguran diyakini Sumiyati bisa melonjak hingga
              5,23 juta orang.

              "Pengangguran meningkat kurang lebih 4 juta-5,23 juta orang," kata Sumiyati.

              Sebelumnya, menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah angka pengangguran
              sempat turun dari 7.050.000 orang menjadi 6.800.000. Namun sejak adanya pandemi COVID-
              19, jumlahnya malah balik naik lagi.

              Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun dirumahkan
              sejak adanya COVID-19 melonjak sebanyak 3,5 juta orang. Sehingga, bila dijumlah dengan total
              6,8 juta tingkat pengangguran terbuka sebelumnya, maka total orang menganggur di Indonesia
              kini telah mencapai kurang lebih 10,3 juta.

              2. Orang Miskin Nambah Hingga 5,71 Juta  Demikian pula dengan angka kemiskinan, diyakini
              akan bertambah. Padahal, Indonesia sempat mampu menurunkan tingkat kemiskinan jadi single
              digit untuk pertama kalinya di dalam sejarah sejak bulan Maret 2018 yaitu pada tingkat 9,82%
              dengan tren yang terus menurun hingga menyentuh 9,22% pada bulan September 2019.

              "Kemiskinan kemungkinan akan naik sekitar 3,02 juta hingga 5,71 juta orang," ungkapnya.

              Sejauh ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin Indonesia sudah
              mencapai 26,42 juta orang, terdiri dari kemiskinan di daerah perkotaan sebesar 11,16 juta orang
              atau 7,38% dan di daerah perdesaan sebesar 15,26 juta orang atau 12,82%.

              3. PEN Dianggap Bisa Jadi Solusi  Untuk memitigasi dampak COVID-19 terhadap kesejahteraan
              masyarakat, sambung Sumiyati, dibutuhkan suatu kebijakan yang luar biasa untuk menjaga agar
              dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh COVID-19 tidak berkembang menjadi sangat
              berat dan berkelanjutan. Kebijakan yang dimaksud adalah program Pemulihan Ekonomi Nasional
              (PEN).

              "Pemerintah telah merespons data pandemi COVID-19 dengan mengeluarkan berbagai macam
              paket kebijakan sejak dikeluarkannya Perppu No.1 Tahun 2020 yang sudah menjadi UU No.2
              Tahun  2020  tentang  Kebijakan  Keuangan  Negara  dan  Stabilitas  Sistem  Keuangan  untuk
              Penanganan  Pandemi  COVID-19  dan  atau  dalam  rangka  menghadapi  ancaman  yang
              membahayakan perekonomian nasional dan atau stabilitas sistem keuangan," paparnya.

              (eds/eds)   .












                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76