Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 89

Ringkasan

              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah bersama
              dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Panitia Kerja (Panja) Omnibus Law  RUU Cipta
              Kerja  terus mempercepat penyelesaian pembahasan RUU ini.



              MENKO AIRLANGGA: RUU CIPTA KERJA HAMPIR SELESAI

              Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah
              bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Panitia Kerja (Panja) Omnibus Law
              RUU Cipta Kerja  terus mempercepat penyelesaian pembahasan RUU ini.

              Airlangga bilang, hampir seluruh pasal-pasal yang ada telah disetujui dan dalam waktu dekat,
              RUU ini bisa segera diselesaikan.

              "Saya dapat sampaikan, hampir seluruh pasal-pasal telah disetujui bersama oleh pemerintah dan
              9  fraksi  di  DPR,  dan  dalam  waktu  tidak  lama,  ditargetkan  dalam  masa  sidang  ini  bisa
              diselesaikan," ujar Airlangga saat meresmikan atap surya panel Pabrik Coca Cola Amatil Cibitung,
              Rabu (30/9/2020).

              Lanjutnya, jika  RUU Cipta Kerja  ini sudah selesai, maka Indonesia bisa segera memasuki fase
              transformasi  ekonomi.  Kendati,  pandemi  Covid-19  saat  ini  masih  menggerogoti  ekonomi
              Indonesia dan mengubah banyak kebiasaan.

              "Banyak kegiatan analog menjadi digital, dan cara kerja berubah, sebagian  work from office  ,
              work from home  , tapi  work in the factory  tetap harus berjalan," katanya.

              Beberapa waktu lalu, Airlangga pembahasan rancangan undang-undang Cipta Kerja atau  RUU
              Cipta Kerja  sudah mencapai 90 persen atau hampir selesai dikaji. Mayoritas klasterisasi strategis
              dari ranah-ranah yang masuk ke dalam draft pembahasan regulasi cipta lapangan kerja tersebut
              saat ini sudah hampir 100 persen.

              "Tinggal sekarang melakukan finalisasi daripada legal drafting, atau sering kita bahas sebagai
              harmonisasi  pasal-pasal  krusial  dan  juga  melakukan  sinkronisasi  serta  perumusan,"  ujar
              Airlangga beberapa waktu silam.
              Sebelumnya,  Kementerian  Koordinator  Bidang  Perekonomian  memastikan  tidak  ada  aturan
              dalam  Rancangan  Undang-Undang  Omnibus  Law    Cipta  Ker    ja  yang  menghapuskan  aturan
              Analisis  Mengenai  Dampak  Lingkungan  (Amdal).  Amdal  tetap  berlaku  bagi  perusahaan  yang
              dibangun memiliki risiko tinggi.

              "Amdal tetap ada untuk kegiatan beresiko tinggi," kata Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang
              Perekonomian, Elen Setiadi dalam Webinar bertema Menimbang Urgensi Omnibus Law  Cipta
              Kerja  di Tengah Pandemi, Jakarta, pada Kamis 24 September 2020.
              Pada bagian tata ruang telah disepakati akan diintegrasikan secara nasional baik di darat maupun
              laut. Percepatan penetapan RDTR menjadi acuan perizinan dalam berusaha atau kesesuaian tata
              ruang.

              "Dalam menentukan lokasi tata ruangnya masih belum mencukupi dan dengan RUU ini akan
              dipercepat dalam bentuk digital," kata dia.

              Sehingga akan memudahkan perusahaan menentukan jenis kegiatan usaha. Elen menegaskan
              dalam hal ini pihaknya sama sekali tidak meninggalkan Amdal namun tetap mempertahankan
              esensinya.
                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94