Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 18

PERMENAKER SOAL UPAH INDUSTRI PADAT KARYA, KEMENAKER: TAK BERARTI
              PERUSAHAAN BISA PANGKAS GAJI PEKERJA
              JAKARTA,  -  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi  menegaskan,
              dengan  terbitnya  regulasi  penyesuaian  upah  pada  industri  padat  karya  tertentu,  tak  berarti
              perusahaan memutuskan untuk memangkas gaji para pekerja/buruh.

              Hal itu disampaikan terkait Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 2 Tahun
              2021,  tentang  Pelaksanaan  Pengupahan  pada  Industri  Padat  Karya  Tertentu  dalam  Masa
              Pandemi Covid-19, yang telah diteken pada 15 Februari.

              "Dengan  diterbitkannya  Permenaker  Nomor  2  Tahun  2021  tidak  berarti  perusahaan  bisa
              memangkas gaji tenaga kerja program padat karya. Permenaker ini bertujuan untuk memberikan
              pelindungan bagi pekerja/buruh terkait pelaksanaan pengupahan dan menjaga kelangsungan
              bekerja  bagi  pekerja/buruh  pada  industri  padat  karya  tertentu  serta  menjaga  kelangsungan
              usaha bagi pengusaha industri padat karya tertentu yang mengalami dampak Covid-19," kata
              dia kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

              Dia menjelaskan, perlindungan terhadap pekerja/buruh yang dimaksud adalah terpenuhinya hak
              atas upah dan hak lainnya bagi mereka.

              "Oleh  karena  itu,  Permenaker  ini  menegaskan  dan  memberikan  pedoman  bahwa  meskipun
              perusahaan  industri  padat  karya  tertentu  mengalami  dampak  Covid-19,  tetap  harus
              melaksanakan kewajibannya membayar upah dan hak lainnya kepada pekerja/buruhnya," ujar
              dia.

              Lebih  lanjut  kata  Anwar,  bagi  industri  padat  karya  tertentu  yang  terdampak  covid-19  dapat
              melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah  pekerja/buruh  yang  dilakukan
              berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh "Dengan demikian jelas bahwa
              bila perusahaan akan melakukan penyesuaian besaran upah, hal tersebut benar-benar harus
              dilakukan  berdasarkan  kesepakatan  atau  tidak  dapat  dilakukan  secara  sepihak.  Dan
              pelaksanaannya sesuai dengan kesepakatan tersebut," ujar dia.

              Dalam beleid itu, disebutkan industri padat karya yang diperbolehkan melakukan penyesuaian
              upah harus memiliki kriteria pekerja/buruh paling sedikit 200 orang, persentase biaya tenaga
              kerja dalam biaya produksi paling sedikit 15 persen.

              Adapun  industri  padat  karya  tertentu  tersebut  antara  lain  industri  makanan,  minuman,  dan
              tembakau, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit dan barang kulit, industri alas kaki,
              industri mainan anak, dan industri furnitur.






















                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23