Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 44
PEMERINTAH NEGOSIASI DENGAN CHINA UNTUK PERBAIKI ATURAN TERKAIT ABK
Pemerintah Indonesia mengungkapkan komitmen China untuk memperbaiki sejumlah aturan
terkait sejumlah kasus kematian, pelarungan jenazah, dan kondisi kerja tidak layak yang
melibatkan awak kapal (ABK) asal Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi, Basilio
Dias Araujo mengatakan, pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan China untuk
melakukan perbaikan-perbaikan itu.
"Untuk kapal China, memang kami sedang melakukan negosiasi dengan China untuk melakukan
perbaikan-perbaikan. Dan kami berkoordinasi dengan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) dan
kami dapat laporan sangat bagus bahwa China mau proaktif dan akan ada perbaikan-perbaikan
ke depan," katanya dikutip dari Antara, Rabu (17/2).
Basilio meyakini, dengan keputusan pemerintah di China, perbaikan juga diharapkan akan
dilakukan di lapangan. "Kami mendapat laporan dari Kemenlu bahwa komunikasi dengan China
sangat bagus," katanya.
Lebih lanjut, Basilio mengatakan Kemenko Marves juga mendorong Kemenlu untuk melakukan
kerja sama khususnya untuk pengakuan ijazah-ijazah yang diterbitkan oleh Indonesia.
"Dalam hal ini kita sebut mutual recognition. Jadi kami sudah mendorong Kemenlu akan
melakukan mutual recognition untuk bisa menerima ijazah kita yang diterbitkan oleh para
lembaga-lembaga di pendidikan Indonesia," katanya.
Dorong Pengiriman Pelaut Profesional Basilio menambahkan, untuk bisa melindungi pelaut
Indonesia yang bekerja di kapal asing, pemerintah juga mendorong pengiriman pelaut
profesional.
Kemenko Marves telah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk menyiapkan 1.000 pelaut perwira (officer).
"Karena kalau kita ingin melindungi ABK kita yang di rating atau ABK biasa, maka strategi kita
adalah menguasai kapalnya. Dengan demikian kita bisa kirim para perwira," katanya.
[idr] Dorong Pengiriman Pelaut Profesional.
43