Page 316 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 316

Pemerintah pun meracik berbagai cara untuk dapat memulihkan ekonomi nasional. Satu per satu
              program bantuan pun diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi, baik itu dalam
              bentuk  tunai  maupun  nontunai.  Lantas,  bantuan  apa  saja  yang  sudah  diberikan  pemerintah
              kepada masyarakat selama masa pandemi? Berikut adalah daftarnya.

              1.  Jaringan  Pengaman  Sosial   Program  bantuan  teranyar  yang  dirilis pemerintah  pada  masa
              pandemi ini adalah Jaringan Pengaman Sosial (JPS). Program bantuan yang baru diluncurkan
              pada Sabtu, 3 Oktober 2020 itu diberikan dalam dua bentuk, yakni prgram tenaga kerja mandiri
              dan padat karya. Untuk tenaga kerja mandiri, program dijalankan melalui pembekalan pelatihan
              berkelanjutan untuk menciptakan wirausaha baru. Nantinya, penerima manfaat akan mendapat
              pendampingan langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan (  Kemenaker  ).

              "Program  penciptaan  wirausaha  ini  bertujuan  menciptkana  lapangan  kerja  atau  usaha  bagi
              masyarakat  melalui  kegiatan  pemberdayaan  dan  berkelanjutan,"  pungkas  Menaker,  Ida
              Fauziyah.

              Sementara itu, program padat karya dijalankan melalui kegiatan pembangunan fasilitas umum
              dan sarana produktivitas masyarakat. Khusus untuk padat karya, program diperuntukkan bagi
              para pengangguran dan setengah pengangguran.

              Perlu diketahui, Kemenaker melalui Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
              pada awal Oktober 2020 lalu telah menyalurkan bantuan program tenaga kerja mandiri kepada
              1.985 kelompok usaha yang terdiri atas 39.700 orang. Sementara itu, program padat karya telah
              diberikan kepada 1.091 kelompok yang terdiri atas 21.820 orang. Untuk informasi lebih lengkap
              mengenai program JPS, silakan kunjungi situs https://bantuan.kemnaker.go.id/.

              2.  Subsidi  Gaji  Peserta  BPJS  Ketenagakerjaan    Bantuan  langsung  tunai  (    BLT    )  diberikan
              pemerintah bagi karyawan yang memiliki gaji di bawah Rp5 juta per bulan. Syarat utama untuk
              mendapatkan subsidi gaji ini ialah peserta harus terdaftar di  BPJS Ketenagakerjaan  .

              Besaran  BLT  yang  diberikan  melalui  program  ini  adalah  Rp600  ribu  per  bulan,  mulai  dari
              September hingga Desember 2020. Sampai saat ini, penyaluran subsidi gaji sudah masuk ke
              tahap lima.

              Di samping terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, ada sejumlah syarat dan prosedur
              yang harus dipenuhi calon penerima manfaat, seperti berikut ini.

              a. WNI dan mempunyai NIK  b. Terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sampai
              dengan Juni 2020  c. Pekerja/buruh penerima upah  d. Peserta aktif program jaminan sosial
              ketenagakerjaan  yang  membayar  iuran  dengan  besaran  iuran  yang  dihitung  berdasarkan
              gaji/upah di bawah Rp5.000.000 sesuai gaji atau upah terakhir yang dilaporkan oleh pemberi
              kerja  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan  dan  tercatat  di  BPJS  Ketenagakerjaan    e.  Mempunyai
              rekening    aktif        f.    Didaftarkan    oleh     manajemen      perusahaan      melalui
              https://sipp.bpjsketenagakerjaan.go.id/

              3. Kartu Prakerja  Situasi sulit akibat pandemi Covid-19 membuat aktivitas bisnis tersendat dan
              tak jarang berakhir dengan adanya pemutusan hubungan kerja (  PHK  ). Merespons badai PHK
              di tengah wabah, pemerintah merilis program  Kartu Prakerja  . Program tersebut diperuntukkan
              bagi masyarakat yang menjadi korban PHK atau pun yang masih dalam proses pencarian kerja.

              Pendaftaran program ini dilakukan dalam beberapa gelombang, di mana sampai dengan saat ini
              sudah masuk ke gelombang sepuluh. Bagi peserta yang lolos seleksi, nantinya akan menerima
              bantuan sebesar Rp3.3550.000 yang terdiri atas biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif usai
              pelatihan sebesar 4 x Rp600 ribu per bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp150.000.



                                                           315
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321