Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 33

masih berada di bawah rata-rata ASEAN, yang 78,2%. Diharapkan juga akan ada peningkatan
              investasi sebesar 6,6% hingga 7,0%," imbuhnya.
              Peningkatan  investasi  adalah  untuk  membangun  usaha  baru  atau  mengembangkan  usaha
              eksisting. Pada akhirnya bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan
              pekerja sehingga akan mendorong peningkatan konsumsi hingga 5,4-5,6%.

              "Juga  pemberdayaan  UMKM  dan  koperasi  yang  mendukung  kontribusi  UMKM  terhadap  PDB
              menjadi 65% dan peningkatan kontribusi koperasi terhadap PDB menjadi 5,5%," urainya.

              Ida juga mengatakan ada beberapa hal yang dikhawatirkan terjadi jika RUU ini tidak segera
              disahkan. "Tentunya lapangan kerja akan pindah ke negara lain yang lebih kompetitif. Daya
              saing pencari kerja kita relatif lebih rendah daripada negara lain. Juga jumlah penduduk yang
              belum dan tidak bekerja akan semakin tinggi, ditambah Indonesia akan terjebak dalam middle
              income trap," tegasnya.

              Dia pun menanggapi persepsi masyarakat mengenai Omnibus Law yang dinilai lebih ramah pada
              investasi dan tenaga kerja asing. Menurut Menaker, UU ini berperan penting, terutama dalam
              meningkatkan daya saing Indonesia dan para tenaga kerja lokal.

              "Pertama, kita sedang berada dalam lingkungan kompetisi yang sengit. Kita harus membuat
              Indonesia memiliki iklim investasi yang kondusif,"ujar Ida.

              Iklim yang kondusif ini penting untuk memastikan investasi asing masuk ke Indonesia. "Jadi,
              kalau iklimnya tidak kondusif, boro-boro negara lain mau berinvestasi ke Indonesia. Negara-
              negara yang tadinya sudah masuk pun malah nanti ke luar," tambah Ida.

              Secara  terpisah,  Wakil  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Shinta  Widjaja
              mengatakan bahwa aturan UU Ciptaker akan menguntungkan Indonesia dari segi peningkatan
              perekonomian. Pasalnya hal ini dapat memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.

              "Yang  diuntungkan  Indonesia.  Karena  tanpa  UU  Ciptaker  akan  sulit  bagi  kita  untuk
              mengembangkan ekonomi dan menarik investasi," kata Shinta saat dihubungi kemarin.

              Dia menilai dengan banyaknya investor yang menanamkan modal di Indonesia, nantinya akan
              membuka banyak lapangan pekerjaan baru. "Penyediaan lapangan pekerjaan serta bisa keluar
              dari middle income trap," ujarnya.

              Menurut dia, aksi penolakan para buruh dipicu banyaknya informasi di masyarakat dan dunia
              maya yang mengabarkan ihwal UU Ciptaker tak sesuai dengan isinya. "Memang UU Ciptaker
              tidak bisa memuaskan semua pihak dalam semua aspek, termasuk pengusaha. Makanya ada
              kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan Indonesia di atas kepentingan tiap pemangku
              kepentingan," ujar Shinta.
              Pengamat pasar modal Riska Afriani menilai disahkannya regulasi ini akan berdampak positif bagi
              pasar modal Indonesia ke depan. Hal ini terlihat secara garis besar bahwa UU Omnibus Law
              dapat meningkatkan investasi.

              "Kalau kita lihat secara garis besar, ini merupakan suatu hal yang baik untuk investasi kita karena
              akan mendorong investor asing untuk masuk ke dalam negeri," ujarnya dalam acara Market
              Opening IDX Channel kemarin.

              Meskipun UU Cipta Kerja menimbulkan pro-kontra hingga menimbulkan aksi demonstrasi dan
              mogok  kerja  yang  dilakukan  buruh,  Riska  menyebut,  yang  perlu  diperhatikan  adalah  UU  ini
              sangat baik untuk jangka panjang nantinya.



                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38