Page 495 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 495

dijanjikan terindikasi hanya sebagai kamuflase agar terkesan telah memenuhi pasal 96 UU No
              12/2011 yang mengamanatkan adanya pelibatan masyarakat dalam proses pembuatan suatu
              undang-undang.

              Saepul  meyakini  hingga  RUU  itu  disahkan,  tidak  ada  satu  kesamaan  draf  RUU  sehingga
              mencurigakan. Apalagi, menurut Saepul, terdapat sejumlah perbedaan dengan hasil rapat panja
              RUU  Cipta  Kerja.  Saepul  mencontohkan,  pasal  59  tentang  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu
              (PKWT) dan pasal 66 tentang alih daya {outsourcing).

              Putusan Panja kembali ke UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun dalam draf final yang
              beredar menjadi syarat PKWT maksimal tiga tahun dihapus dan hanya ada sekali perpanjangan
              PKWT, outsourcing tanpa batasan, berlaku bagi jenis pekerjaan apapun (core dan non core),
              yang di UU 13/2003jelas batasannya.

              "Bunyi pasal tersebut jelas bernuansa kental semangat fleksibilitas yang memastikan penurunan
              perlindungan terhadap pekerja, pekerja semakin rentan dilanggar hak-hak normatifnya, seperti
              upah minimum (termasuk upah lembur) dan jaminan sosial," beber Saepul. (J13,ant,dtc-64)



























































                                                           494
   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500