Page 509 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 509

ada  yang  menunggangi.  Pemerintah  tahu  yang  menunggangi  berasal  dari  kaum  elite  dan
              intelektual.
              Namun, ia tak mau merinci siapa pihak yang dituduhnya itu.



              MENKO AIRLANGGA TUDING DEMO UU CIPTA KERJA DITUNGGANGI ELIT

              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Airlangga Hartarto  menyatakan demo  buruh  guna
              menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (R  UU Cipta Kerja
              )  ada  yang  menunggangi.  Pemerintah  tahu  yang  menunggangi  berasal  dari  kaum  elite  dan
              intelektual.

              Namun, ia tak mau merinci siapa pihak yang dituduhnya itu.

              "Sebetulnya, pemerintah tahu siapa yang demo itu, kami tahu siapa yang menggerakkan, siapa
              sponsornya, siapa yang membiayai. Pemerintah sudah tahu siapa tokoh-tokoh intelek dibalik
              penggerak demo," ucap Airlangga di program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10).

              Ia hanya bilang aktor di balik demo buruh sudah pasti berasal dari kaum elite dan intelektual.
              Pasalnya, ia mengklaim empat federasi pekerja atau buruh besar sudah mendukung Omnibus
              Law Cipta Kerja.
              "Ada empat federasi buruh yang mendukung undang-undang ini, empat federasi buruh ini besar
              dan menjadi basis daripada (pembahas di kluster) ketenagakerjaan," jelasnya.

              Karena itulah, ia yakin aktor di balik layar demo mempunyai kepentingan dan tujuan lain dari
              aksi itu.

              "Tokoh-tokoh intelektual ini saya lihat mempunyai ego sektoral yang cukup besar karena tokoh
              ini tidak ada di lapangan, mereka ada di balik layar," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

              Sebelumnya, pengesahan RUU Ciptaker rencananya dilakukan di Rapat Paripurna yang digelar
              pada hari ini, namun akhirnya dimajukan menjadi Senin kemarin.

              "Sebelum UU diketok, demo sudah digerakkan tanpa melihat isi uu. Sebagian daripada pendemo
              memang  ditugaskan  untuk  demo,  jadi  bukan  persoalan  isinya  apa.  Ini  gerakan  mobilisasi
              sebelum UU diketok dan jadwalnya sudah dibuat," tuturnya.

              Selain itu, Airlangga menyebut para aktor yang menggerakkan demo merupakan kalangan yang
              tidak peduli  dengan dampak  yang  ditimbulkan.  Salah  satunya,  terhadap  peningkatan jumlah
              kasus virus corona atau covid-19 .

              Pasalnya, demo dilakukan di tengah penyebaran virus tersebut.

              Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap gerakan demo
              yang  berpotensi  memberi  dampak peningkatan jumlah  kasus  covid-19. Tindakan  tegas  akan
              dilakukan dengan melibatkan jajaran Kepolisian.

              Sebab, peningkatan kasus bukan hanya membayangi pendemo, namun juga masyarakat secara
              luas. Apalagi, demo dilakukan di tengah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
              (PSBB).
              "Pemerintah sudah berbicara dengan aparat untuk melakukan tindakan tegas karena ini tidak
              hanya  membahayakan  kepada  diri  sendiri  tetapi  kepada  masyarakat  sekitar  apabila  jumlah



                                                           508
   504   505   506   507   508   509   510   511   512   513   514