Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 170

MASIH PANDEMI, LEDAKAN PHK DIRAMAL TERJADI LAGI PADA 2021

              Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memprediksi
              korban putus hubungan kerja (PHK) masih tinggi pada tahun depan. Hal ini akibat dampak dari
              pandemi Covid-19 yang belum usai pada 2021.

              Presiden  KSPI  Said  Iqbal  mengatakan  perkiraan  tersebut  dilatarbelakangi  kondisi  ekonomi
              Indonesia yang masih belum sepenuhnya pulih. Pada fase pertama, ledakan PHK terjadi pada
              akhir tahun ini.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  jumlah  pengangguran  per  Agustus  2020
              mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Maka demikian, jumlah angkatan kerja di
              Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

              "Fase ledakan PHK yang pertama yang dirumahkan maupun yang kena PHK mendekati 3-4 juta,
              di antaranya 387.000 PHK itu pariwisata dan UMKM turunannya," ujarnya dalam keterangan
              resmi, Rabu (30/12).

              Pada fase kedua menurutnya akan dimulai dari akhir tahun ini hingga 2021. Iqbal menilai, sektor
              manufaktur hingga pariwisata yang banyak menyerap tenaga kerja, belum akan pulih pada tahun
              mendatang.

              "Akan ada tambahan 500 ribu hingga jutaan orang yang terkena PHK pada tahun depan dari
              kedua sektor tersebut," ucapnya.
              Menurutnya ledakan PHK juga akan lebih meningkat karena pariwisata belum bergerak dan PSBB
              semakin ditingkatkan. Apalagi ada varian baru Covid dari Inggris yang sudah masuk ke Singapura
              dan Malaysia.

              “Sehingga  tidak  menutup  kemungkinan  masuk  ke  Indonesia  itu  pariwisata  tetap  terpukul,”
              ucapnya.

              Dari  sisi  lain,  Iqbal  menyebut,  program-program  pemerintah  yang  ditujukan  untuk
              mensejahterakan buruh tidak berdampak signifikan. Iqbal juga menilai Menteri Ketenagakerjaan
              Ida Fauziyah tak memiliki kinerja baik, utamanya terhadap kesejahteraan buruh.

              Iqbal  bilang,  Ida  tak  kompeten  dalam  melaksanakan  tugasnya,  karena  tidak  bisa
              mensejahterakan  dan  melindungi  buruh.  Apalagi  saat  pandemi  Covid-19  banyak  buruh  yang
              kehilangan pekerjaannya.

              "Menaker yang menurut KSPI sangat jeblok, yang tidak memahami dunia tenaga kerja harusnya
              reshuffle tapi sayangnya tidak. Ini tanpa kepentingan apa pun dari KSPI, hanya melihat kinerja
              Menaker," ucapnya.




















                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175