Page 185 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 185

AKANKAH RESHUFFLE KABINET BISA BAWA BURUH LEBIH SEJAHTERA?

              Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal menanggapi hasil reshuffle
              kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Dirinya tidak berharap banyak
              bahwa reshuffle akan membawa perubahan dan kesejahteraan bagi buruh dan perekonomian
              Indonesia.

              Iqbal bilang, Menaker dinilai kurang kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini karena,
              baginya, hingga saat ini tidak bisa mensejahterakan dan melindungi buruh . Apalagi, di saat
              pandemi Covid-19 banyak buruh yang kehilangan pekerjaannya.

              Dia  tak  puas  dengan  kinerja  Ida  karena  menilai  Menaker  tak  paham  dengan  dunia
              ketenagakerjaan. Selain itu, ia juga menyebut selama kepemimpinan Ida tak ada arah yang jelas
              kepada buruh. Sehingga, setahun pertamanya menjabat Ida dicap jeblok oleh KSPI.

              "Menaker yang menurut KSPI sangat jeblok, yang tidak memahami dunia tenaga kerja harusnya
              di-reshuffle tapi sayangnya tidak. Ini tanpa kepentingan apapun dari KSPI, hanya melihat kinerja
              Menaker," tegas Iqbal, di Jakarta, Rabu (30/12/2020).

              Secara  umum,  Iqbal  menilai  reshuffle  Kabinet  Indonesia  Maju  tidak  berdampak  positif  atau
              memberi optimisme, karena tidak menjawab tiga tantangan utama yang dihadapi buruh .

              Ketiga tantangan yang dimaksud adalah pandemi Covid-19, ledakan pemutusan hubungan kerja
              (PHK), dan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
              "Bagi  kami  reshuffle  kabinet  yang  lalu  tidak  memberikan  dampak  positif  apapun,  tidak
              memberikan inspirasi apapun, dan tidak memberikan rasa optimisme," ujar Said.

              Kementerian  yang  mengalami  penyegaran  adalah  Kementerian  Perdagangan,  Kementerian
              Sosial, Kementerian KKP, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
              serta Kementerian Agama.

              Menteri Ketenagakerjaan Repulik Indonesia, Ida Fauziyah, merilis surat edaran menteri terkait
              kewajiban perusahaan memberi upah lembur, bagi buruh atau pekerjanya yang masuk pada 9
              Desember 2020 atau saat Pilkada 2020.

              "Bagi pekerja/buruh yang bekerja pada hari pemungutan suara, berhak atas upah kerja lembur
              dan hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh yang dipekerjakan pada hari libur resmi
              sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis Ida dalam surat edaran menteri
              bernomer M/14/HK.04/XII/2020, Selasa (8/12/2020).

              Selain itu, Ida melanjutkan, upah lembur juga wajib diberikan kepada buruh atau pekerja yang
              harus bekerja, meski daerahnya tidak melangsungkan Pilkada 2020.

              "Bagi pekerja buruh yang daerahnya tidak melaksanakan pilkada dan harus bekerja pada hari
              libur nasional dimaksud, maka pelaksanaan hak-haknya berlaku," imbuh Ida.
              Terakhir,  selain  memberi  upah  lembur,  Ida  juga  menegaskan  kepada  perusahaan  untuk
              memberikan hak bagi buruh atau pekerjanya untuk menunaikan hak pilih. Jika, mereka memiliki
              hak memberikan suara di Pilkada 2020.

              "Bagi  pekerja/buruh  yang  daerahnya  melaksanakan  pilkada  dan  harus  bekerja  pada  hari
              pemungutan suara, maka pengusaha mengatur waktu kerja sedemikian rupa agar pekerja/buruh
              dapat menggunakan hak pilihnya," Ida menandasi.




                                                           184
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190