Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 196

positive - Sarman Simanjorang (Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha
              Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta) Ini harus diatur betul. Makanya kita sangat mengimbau,
              ini bukan hanya dari pengusaha, tapi juga serikat pekerja harus tampil di sini untuk memastikan
              bahwa para tenaga kerja Indonesia, suatu saat bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan tenaga
              kerja asing. Makanya kita harus mengawal pembahasan aturan turunan UU Ciptaker yang sedang
              dibahas



              Ringkasan

              Dosen  Fakultas  Ekonomi  dan  Bisnis  Universitas  Muhammadiyah  Prof.  Dr.  Hamka  (Uhamka)
              Faozan Amar mengatakan, aturan turunan dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja harus diatur
              secara jelas dan rinci. Khususnya menyangkut investor yang menghadirkan tenaga kerja asing
              wajib mentransfer pengetahuannya kepada tenaga kerja lokal.

              Faozan  mengakui,  dalam  UU  Cipta  Kerja  memang  dibuka  kran  untuk  tenaga  kerja  asing  ke
              Indonesia.  Namun  tetap  dibatasi,  yakni  hanya  untuk  bidang-bidang  tertentu  yang  tidak  bisa
              dikerjakan oleh tenaga kerja lokal karena kurangnya skill dan kompetensi yang dimiliki.



              ALIH TEKNOLOGI AKAN TINGKATKAN SKILL DAN KOMPETENSI PEKERJA LOKAL

              - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka)
              Faozan Amar mengatakan, aturan turunan dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja harus diatur
              secara jelas dan rinci. Khususnya menyangkut investor yang menghadirkan tenaga kerja asing
              wajib mentransfer pengetahuannya kepada tenaga kerja lokal.

              "UU Cipta Kerja memang memberikan angin segar buat pengusaha dan pekerja. Namun harus
              diperjelas dalam RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah)-nya sebagai turunan UU Cipta Kerja
              agar diatur secara detail dalam hal alih teknologi dan alih sumber daya manusia," kata Faozan
              Amar dalam Webinar UU Cipta Kerja, Rabu (30/12/2020).

              Faozan  mengakui,  dalam  UU  Cipta  Kerja  memang  dibuka  kran  untuk  tenaga  kerja  asing  ke
              Indonesia.  Namun  tetap  dibatasi,  yakni  hanya  untuk  bidang-bidang  tertentu  yang  tidak  bisa
              dikerjakan oleh tenaga kerja lokal karena kurangnya skill dan kompetensi yang dimiliki.

              Artinya,  penggunaan  tenaga  kerja  asing  juga  sangat  dibutuhkan  di  Indonesia  karena  dapat
              mempercepat proses pembangunan nasional yang tersendat karena kompetensi pekerja lokal
              yang terbatas. Solusinya, alih teknologi dan penggunaan tenaga kerja lokal sebagai pendamping.

              "Negara kita bukan hanya menjadi obyek tapi subjek dalam hal penguasaan teknologi. Apalagi
              sumber daya manusia kita melimpah. Alih teknologi ini akan meningkatkan skill dan kompetensi
              tenaga kerja lokal dan akhirnya mengambil alih pekerjaan utama yang sebelumnya dipegang
              TKA (tenaga kerja asing)," terangnya.

              Sekretaris  Lembaga  Dakwah  Khusus  Pimpinan  Pusat  Muhammadiyah  ini  meyakini,  begitu
              turunan UU Cipta Kerja selesai dibahas, Indonesia akan dihujani investasi asing dan terbukanya
              lapangan kerja baru bagi jutaan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.

              Dengan  adanya  pertumbuhan  investasi,  lanjut  dia,  Indonesia  akan  mampu  meningkatkan
              pertumbuhan  ekonomi  yang  juga  sekaligus  dapat  menciptakan  lebih  banyak  lapangan  kerja
              untuk masyarakat di masa Pandemi Covid-19.

              Artinya,  keberadaan  UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya  menguntungkan  para  investor,  tapi  juga
              keuntungan bagi tenaga kerja lokal. "Di masa pandemi ini, Indonesia mengalami dampak buruk
                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201