Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 199

EKONOM NILAI PROGRAM BANTUAN STIMULUS KETENAGAKERJAAN PERLU
              DIEVALUASI
              Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam menilai
              program bantuan stimulus ketenagakerjaan selama masa pandemi harus dievaluasi dan lebih
              fokus agar efektif dan tepat sasaran.

              Piter mencontohkan Program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) di Kementerian Ketenagakerjaan
              untuk  meringankan  beban  masyarakat  dan  pekerja  yang  terdampak  wabah  COVID-19,  yang
              dinilainya belum optimal.

              "Padahal tujuannya (JPS) baik menciptakan peluang usaha baru bagi pengangguran, tapi sayang
              eksekusinya  sepertinya  tidak  seperti  yang  diharapkan.  Kemnaker  lebih  fokus  pada  Bantuan
              Langsung Tunai (BLT) subsidi upah Rp600 ribu per bulan. Beberapa program saya rasa perlu
              dievaluasi," ujar Piter dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

              Dalam JPS Kemnaker terdapat program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) untuk penciptaan wirausaha
              guna  menahan  pelemahan  dampak  pandemi.  Melalui  program  tersebut,  diharapkan  muncul
              lapangan kerja maupun usaha bagi masyarakat.

              Selain itu, dalam JPS ada pula program Padat Karya yang bertujuan memberdayakan masyarakat
              utamanya mereka yang menganggur dan setengah menganggur. Kegiatan padat karya akan
              dilakukan melalui pembangunan fasilitas umum dan sarana produktivitas masyarakat.

              Kedua  program  tersebut  dapat  menjadi  stimulus  bagi  masyarakat  pelaku  industri  kecil  guna
              meningkatkan kreativitas dalam pemanfaatan sumber daya alam dan manusia.

              Piter mengapresiasi segala upaya bantuan dari pemerintah, hanya saja masih banyak terjadi
              bantuan  yang  tak  tepat  sasaran  di  lapangan,  sehingga  ikhtiar  dan  modal  besar  pemerintah
              dikhawatirkan  tidak  betul-betul  dirasakan  masyarakat  dan  tidak  berkontribuai  optimal  bagi
              perekonomian domestik.

              Ia pun menyarankan, agar program bantuan stimulus ketenagakerjaan bisa lebih terarah dan
              fokus, tidak hanya sekedar membuat program yang justru tidak efektif.

              "Begini, pemerintah kan sudah punya kartu Prakerja, juga dari Kementerian Pendidikan pelatihan
              nonformal yang nilainya hampir triliunan, juga ada Balai Latihan Kerja (BLK) di Kemnaker. Ini
              mau dibuat macam-macam lagi?," kata Piter.
              Piter juga menambahkan, pemerintah dapat mengembangkan sistem untuk program bantuan
              sosial dengan memanfaatkan teknologi digital agar dapat diimplementasikan secara lebih cepat
              dan lebih efisien.

              "Pemerintah jadi tahu penyaluran bantuan seperti apa dan bisa diberikan dengan cepat dan
              tepat. Jadi bukan bikin program ini program itu, namun eksekusinya minus," ujarnya.

















                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204