Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 143

Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi para pekerja. Sekaligus membantu
              menggerakkan  roda  perekonomian  nasional,  lewat  menjaga  daya  beli  masyarakat,  yang
              terdampak pandemi Covid-19.

              "'BSU ini merupakan upaya pemerintah, untuk menjaga daya beli dan konsumsi para pekerja
              atau buruh yang terdampak Covid-19. Pekerja yang menerima upah dan sudah didaftarkan oleh
              perusahaannya,  merupakan  para  pekerja  yang  terdaftar  sebagai  anggota  BPJS
              Ketenagakerjaan," terang Reza Hafiz, Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan dalam Dialog
              Produktif, yang diselenggarakan KPCPEN, Kamis kemarin.

              Kementerian Ketenagakerjaan, telah mamvalidasi kriteria penerima manfaat BSU ini secara teliti
              dan sahih. Basis datanya adalah BPJS Ketenagakerjaan. Kriteria penerima manfaat BSU ini adalah
              WNI,  pekerja  anggota  aktif  jaminan  sosial,  yang  dibuktikan  dengan  kepesertaan  BPJS
              Ketenagakerjaan, sampai bulan Juni 2020.

              Kemudian  memiliki  upah/gaji  di  bawah  Rp  5  juta.  "'Selain  itu,  kita  menjaga  agar  prosesnya
              langsung  diterima  penerima  manfaat.  Oleh  karena  itulah  BSU  ini  kita  transfer  langsung  ke
              rekening yang bersangkutan," terang Reza Hafiz.

              Penerima manfaat BSU ini, mencapai 12,4 juta jiwa dengan total anggaran yang direalisasikan
              Rp 29,7 triliun. Termin pertama pada periode September-Oktober 2020, telah terealisasi 98,8
              persen.

              1'Artinya sudah 12,2 juta orang, yang bantuannya sudah terealisasikan. Sedangkan kini BSU
              telah  mencapai  tahap  lima,  termin  kedua,  pada  periode  November-Desember  2020.  Sudah
              terealisasi ke 11 juta penerima manfaat atau 90 persen," ujar Reza Hafiz.

              Demi  menjaga  transparansi,  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  menyampaikan  pembaruan
              data penerima tiap minggunnya, Basis datanya, berdasarkan laporan bank.

              "Semisal  Bank  Mandiri  sebagai  bank  penyalur,  dalam  satu  minggu  menyalurkan  1  juta  data
              penerima manfaat. Kita dapat datanya setelah selesai penyalurannya. Tapi bukan hanya bank
              Mandiri. Ada empat bank Himbara lainnya," tutur Reza Hafiz.

              Upaya transparansi juga dilakukan melalui proses pengawasan. Realisasi BSU ini, telah diawasi
              Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karenanya, data
              penerima manfaat BSU tidak diubah. Seperti yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan.

              Reza  Hafiz  menambahkan,  jika  penerima  bantuan  telah  meninggal  dunia,  BSU  tetap  dapat
              diterima oleh ahli waris sah. Selama rekeningnya masih aktif. Tinggal dilakukan pemindahbukuan
              ke ahli waris.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mengharapkan,  BSU  terus  berlanjut  hingga  tahun  depan.
              Mengingat manfaatnya sangat besar dalam menjaga stabilitas perekonomian. (*

              - Ra Indrata)

              caption:

              BATUAN:  Reza  Hafiz,  staf  khusus  Kementerian  Ketenagakerjaan  dalam  dialog  sudah  sampai
              mana implementasi BSU tahap 2, di Jakarta.







                                                           142
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148