Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 26
Untuk mengatasi pengangguran, melalui UU Cipta Kerja, UMKM didukung dengan kemudahan,
perlindungan dan pemberdayaan agar bisa berkembang dan menyerap lapangan kerja lebih
maksimal. Hal itu adalah yang dibutuhkan saat ini.
DAYA SAING UMKM HARUS DIPERKUAT
UU Cipta Kerja dan transformasi teknologi menjadi faktor utama pengembangan serta penguatan
daya saing UMKM.
Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus betul-betul memanfaatkan
dukungan UU Cipta Kerja dan teknologi digital. Hal itu penting dilakukan agar UMKM mempunyai
daya saing yang kuat, baik di dalam negeri maupun di kancah dunia.
"Kita pengusaha dan pelaku UMKM harus betul-betul mengambil manfaat dari adanya UU Cipta
Kerja ini. Selanjurnya, kita dengan cepat menyalip di tikungan," ujar Pengamat Kewirausahaan,
Didik Purwadi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/12).
Dia mencontohkan pelaku UMKM dapat berkolaborasi dengan investor atau Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Karena salah satu manfaat UU Cipta Kerja bagi UMKM adalah diprioritaskan
dalam kemitraan dengan perusahaan unit besar dan BUMN.
"Bagi kita (pelaku usaha), UU Cipta Kerja ini berkah yang mesti disambut dengan kerja keras
dan terukur," katanya.
Untuk mengetahui apa lagi yang bisa dimanfaatkan dari UU Cipta Kerja, pelaku UMKM dan calon
wirausahawan sangat perlu untuk mengetahui isi UU Cipta Kerja dan aturan turunannya terkait
poin-poin tentang dukungan terhadap UMKM.
Kondisi pandemi saat ini memberikan ancaman yang serius baik kepada pelaku usaha ataupun
pekerja. Pemerintah bisa dibilang menghadapi tantangan dalam mengatasi persoalan
pengangguran baik akibat pandemi ataupun kemunculan sekitar dua juta angkatan kerja baru
setiap tahunnya. Bagi Didik, UU Cipta Kerja adalah jawaban atas persoalan itu.
"UU Cipta Kerja itu terobosan. Sekarang kita cukup khawatir akibat pandemi, potensi
pengangguran luar biasa hingga lebih delapan jutaan dan belum lagi lulusan baru. Menurut saya,
UU ini jawaban yang tepat," kata Direktur Eksekutif Rumah Inspiratif Indonesia tersebut.
Untuk mengatasi pengangguran, melalui UU Cipta Kerja, UMKM didukung dengan kemudahan,
perlindungan dan pemberdayaan agar bisa berkembang dan menyerap lapangan kerja lebih
maksimal. Hal itu adalah yang dibutuhkan saat ini.
"Untuk klaster UMKM dan Koperasi, itu banyak benefit-nya. Pembiayaan dan akses pasar
dimudahkan, perizinan juga dimudahkan dan benefit-benefit lainnya. Saya rasa inlah yang
dibutuhkan," ujar Didik.
Seperti diketahui, UMKM berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan bagi 120,9 juta.
Kemudian, UMKM juga berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 14 triliun
rupiah. UMKM juga memberi kontribusi investasi hingga dua triliun rupiah dan empat triliun
rupiah terhadap investasi nasional.
Transformasi Teknologi
Sementara itu, pemerintah mendesak pelaku UMKM segera bertransformasi menggunakan
digitalisasi dalam menciptakan
25