Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 33
Judul WASPADAI LONJAKAN PERSELISIHAN
Nama Media Bisnis Indonesia
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg3
Jurnalis Rahmad Fauzan
Tanggal 2020-12-14 04:24:00
Ukuran 299x286mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 209.300.000
News Value Rp 627.900.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Bob Azzam (Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo)) Setelah PP [peraturan pemerintah] rampung, pemerintah harus segera melakukan
sosialisasi, pelatihan untuk bipartit perusahaan, serta standardi-sasi pekerja yang berposisi di
level HRD agar mereka paham dengan aturan yang berlaku nanti
negative - Bob Azzam (Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo)) Dengan adanya otonomi daerah, profesionalisme tenaga pengawas ini mengalami
downgrade. Harapannya bisa diperkuat. Setidaknya, kompetensi mereka distandardisasi oleh
pemerintah pusat.
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Saat ini pemerintah melalui Kemenaker telah
memiliki Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker]
negative - Timboel Siregar (Sekretaris Jenderal) Implikasinya, proses pemulihan pasar kerja pun
akan terganggu.
positive - Anton J. SupiL (Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial) Nanti otomatis akan ada fase antara
pengusaha dan pekerja duduk bersama untuk melakukan penyesuaian perjanjian kerja bersama
Ringkasan
Pemerintah perlu mewaspadai lonjakan perselisihan hubungan industrial pada tahun depan
menyusul masa transisi pemberlakuan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ke
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam kaitan itu pemerintah dinilai sudah saatnya
melakukan sentralisasi sistem pengawasan ketenagakerjaan demi menjamin profesionalisme
tenaga pengawas hubungan industrial.
Di sisi lain, Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) sudah mewanti-wanti bahwa jika
pemerintah gagap dalam merespons masa peralihan tersebut, jumlah gugatan terkait dengan
perselisihan hubungan industrial berpotensi melonjak 20%-30% pada 2021. Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah menargetkan
32