Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2020
P. 34

penyerapan  tenaga  kerja  sebanyak  1  juta  orang  pada  2021.  Namun  dia  memastikan  masa
              transisi  akan  berjalan  dengan  baik  melalui  koordinasi  erat  dengan  berbagai  pemangku
              kepentingan seperti DPR, serikat pekerja/serikat buruh, Apindo, Kadin, dan kalangan akademisi.



              WASPADAI LONJAKAN PERSELISIHAN

              Pemerintah  perlu  mewaspadai  lonjakan  perselisihan  hubungan  industrial  pada  tahun  depan
              menyusul masa transisi pemberlakuan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ke
              UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam kaitan itu pemerintah dinilai sudah saatnya
              melakukan  sentralisasi  sistem  pengawasan  ketenagakerjaan  demi  menjamin  profesionalisme
              tenaga pengawas hubungan industrial.

              Di  sisi  lain,  Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)  sudah  mewanti-wanti  bahwa  jika
              pemerintah gagap dalam merespons masa peralihan tersebut, jumlah gugatan terkait dengan
              perselisihan hubungan industrial berpotensi melonjak 20%-30% pada 2021. Untuk itu, supaya
              proses transisi tersebut berjalan mulus kalangan pengusaha menggarisbawahi sejumlah hal yang
              penting dilakukan atau diantisipasi.

              Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azzam tidak
              menampik perkiraan bahwa penyerapan tenaga kerja dari sektor investasi akan terhambat tahun
              depan jika iklim ketenagakerjaan di Tanah Air tidak kondusif.

              "Setelah PP (peraturan pemerintah) rampung, pemerintah harus segera melakukan sosialisasi,
              pelatihan untuk bipartit perusahaan, serta standardisasi pekerja yang berposisi di level HRD agar
              mereka paham dengan aturan yang berlaku nanti," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (13/12).

              Sosialisasi  harus  memberikan  pemahaman  mengenai  aturan  yang  berlaku  agar tidak  muncul
              kebingungan  serta  multiin-terpretasi  kebijakan  yang  bisa  memicu  perselisihan  hubungan
              industrial (PHI) ke depannya.

              Selain itu, Bob juga mempersoalkan sistem pengawasan ketenagakerjaan yang lebih solid dan
              profesional,  terutama  bagi  tenaga  pengawas  hubungan  industrial.  "Dengan  adanya  otonomi
              daerah,  profesionalisme  tenaga  pengawas  ini  mengalami  downgrade.  Harapannya  bisa
              diperkuat. Setidaknya, kompetensi mereka distandardisasi oleh pemerintah pusat."

              Standardisasi pekerja terutama perlu dilakukan untuk mereka yang berada di bagian sumber
              daya manusia (SDM) perusahaan. Hal ini mendesak karena merupakan jaminan bahwa pekerja
              di sektor tersebut paham dengan aturan yang berlaku.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah menargetkan
              penyerapan tenaga kerja sebanyak 1 juta orang pada 2021.
              Namun dia memastikan masa transisi akan berjalan dengan baik melalui koordinasi erat dengan
              berbagai pemangku kepentingan seperti DPR, serikat pekerja/serikat buruh, Apindo, Kadin, dan
              kalangan akademisi.

              Ida menyarankan kepada perusahaan untuk tidak mengambil keputusan secara sepihak meski
              mengalami  kesulitan  dalam  pemenuhan  hak-hak  pekerja  pada  masa  masa  transisi  menuju
              penerapan UU Cipta Kerja tahun depan.

              Dia  berjanji  akan  transparan  menyampaikan  kepada  publik  terkait  dengan  proses  formulasi
              kebijakan dan draf kebijakan yang akan dibuat.

              Beberapa agenda penting yang menjadi fokus adalah penyediaan dan peningkatan sarana dan
              prasarana  pelatihan,  peningkatan  kompetensi,  dan  sertifikasi.  Selain  itu  penyediaan  sistem
                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39