Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 78

Koordinator  Bidang  Ketenagakerjaan  AJI  Indonesia  Wawan  Abk  berdasarkan  Twitter  AJI
              Indonesia menuturkan bahwa masalah ketenagakerjaan di media masih banyak terjadi.
              Beberapa  di  antaranya  seperti  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  sepihak,  pemotongan  gaji,
              hingga diminta pensiun dini.

              Pandemi Covid-19 juga menjadi pukulan ganda bagi para jurnalis karena berhadapan dengan
              potensi terpapar virus dan minimnya ketersediaan alat pelindung diri.

              Berdasarkan nsurvei AJI Indonesia bersama International Federation Journalists (IFJ) pada 27
              Oktober - 13 November 2020, diketahui bahwa pandemi berdampak serius bagi media.

              Dari 792 pekerja media yang menjadi responden survei, 53,9 persen mengalami pengurangan
              honor,  pemotongan  gaji  (24,7  persen),  PHK  (5,9  persen),  dan  perumahan  karyawan  (4,1
              persen).
              Selain problem ketenagakerjaan, AJI menerima informasi masih ada sejumlah perusahaan media
              yang abai melindungi pekerja dari penyebaran virus Corona, mulai dari pemenuhan APD, fasilitas
              testing  deteksi  virus  Corona  setelah  penugasan  di  kerumunan  hingga  penyiapan  SOP
              pencegahan ketika pekerja terpapar Covid-19.

              Dari  total  792  pekerja  media  yang  menjadi  responden,  sebanyak  63,2  persen  di  antaranya
              mengaku tidak dibekali alat pelindung diri dari perusahaan. Hanya 36,8 persen responden yang
              menyatakan dibekali APD oleh perusahaan saat bekerja di tengah pandemi Covid-19.
              Selain itu, pemberian layanan tes Covid-19 baik rapid test maupun swab test (PCR) juga minim.
              Sebanyak  63,8  persen  responden  mengaku  perusahaannya  tidak  menyediakan  layanan  tes
              Covid-19 dan hanya 23,9 persen yang mengatakan ada layanan tes Covid-19, kemudian 12,4
              persen sisanya mengaku tidak tahu menahu.
              Sumber : Bisnis.com.







































                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83