Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2021
P. 15

Tinton  menjelaskan,  dalam  upaya  pendalaman  terkait  kaburnya  lima  calon  pekerja  migran
              tersebut, pihaknya akan melakukan analisa mendetail, dengan mengedepankan asas praduga
              tidak bersalah, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

              Menurut Tinton, saat ini banyak beredar informasi yang belum dipastikan kebenarannya terkait
              kasus tersebut. Karena itu, pihak kepolisian akan melakukan analisa mendalam, agar keadilan
              bisa ditegakkan.

              Dari total 22 orang saksi yang telah diperiksa tersebut, lanjut Tinton, saksi korban atau lima
              orang calon pekerja migran yang berupaya kabur dari BLK-LN Central Karya Semesta Malang
              juga telah dimintai keterangan.

              "Sudah  kami  periksa  semua  (saksi  kunci).  Memang  ada  beberapa  yang  perlu  kami  mintai
              keterangan tambahan, dan itu juga masih kami dalami, kami akan analisa," kata Tinton.

              Dalam waktu dekat, Polresta Malang Kota juga akan segera melakukan gelar perkara terkait
              kasus tersebut. Gelar perkara itu, akan menentukan apakah ada penetapan tersangka terkait
              kasus kaburnya lima orang calon pekerja migran tersebut.

              Pada Rabu (9/6/2021) malam kurang lebih pada pukul 19.00 WIB, sebanyak lima orang calon
              pekerja migran berusaha kabur dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri CKS. Mereka turun dari lantai
              empat gedung menggunakan tali yang dibuat dari potongan selimut.

              Dilaporkan, calon pekerja migran yang berusaha kabur tersebut terjatuh. Dari lima orang yang
              berusaha kabur tersebut, tiga orang mengalami luka-luka, sedangkan dua lainnya selamat. Lima
              orang calon pekerja migran yang berusaha kabur tersebut berjenis kelamin perempuan.

              Berdasarkan  catatan  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  ada  beberapa
              pelanggaran yang dilakukan oleh BLK-LN CKS. Pelanggaran tersebut di antaranya adalah, para
              calon PMI sering mendapatkan kekerasan secara verbal.

              Kemudian, penggunaan telepon seluler juga dibatasi mulai pukul 17.00-22.00 WIB, dan para
              calon  pekerja  migran  tersebut  tidak  mendapatkan  salinan  perjanjian  penempatan  kerja,  dan
              perjanjian kerja.
































                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20