Page 176 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2021
P. 176

"Gelombang PHK diperkirakan meningkat apabila pemerintah terlambat berikan kompensasi ke
              usaha yang rugi selama lockdown," tegas Bhima.
              Sebelumnya, petisi online yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan
              karantina wilayah muncul dan ramai diperbincangkan. Petisi online itu diajukan lantaran kasus
              COVID-19 di Indonesia yang terus melonjak.

              Petisi online itu dibuat melalui Google Document oleh beberapa pihak yang menyebut dirinya
              Lapor COVID-19 pada Jumat pekan lalu. Petisi itu disertai surat terbuka yang ditujukan kepada
              Jokowi. Hingga kini sudah ada hampir 2.500 orang yang meneken petisi tersebut.

              "Mengeluarkan keputusan untuk karantina wilayah dan mempertegas pembatasan pergerakan
              fisik,  dengan  sanksi  yang  tegas,  serta  memberi  dukungan  kepada  masyarakat  yang
              membutuhkan bantuan sosial," bunyi surat terbuka petisi tersebut.

              Di sisi lain, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X juga
              bicara soal kemungkinan lockdown sebagai solusi atas kenaikan kasus virus Corona atau COVID-
              19 di wilayahnya.

              Sultan  menyebut  lockdown  sebagai  salah  satunya  jalan  setelah  PPKM  (Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tak efektif di lapangan.

              "PPKM  ini  kan  sudah  bicara  nangani  RT/RW  (mengatur  masyarakat  paling  bawah).  Kalau
              realitasnya masih seperti ini mau apa lagi, ya lockdown," tegas Sultan diwawancarai wartawan
              di  Kantor  Gubernur  DIY,  kompleks  Kepatihan  Yogyakarta,  Kemantren  Danurejan,  Jumat
              (18/6/2021).

              Pakar kesehatan juga buka suara soal usulan lockdown . Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan
              Masyarakat  (IAKMI)  Hermawan  Saputra  menilai situasi  COVID-19  usai  15  bulan  berjalan  tak
              kunjung terkendali di tengah penanganan Corona yang tak efektif.

              Dia  meminta  pemerintah  melakukan  PSBB  ketat  secara  nasional.  Ataupun  yang  ekstrem
              melakukan lockdown secara regional.

              "Pemerintah harus berani radikal opsinya cuma dua, PSBB nasional pada bentuk semula atau
              pun lockdown regional, terbatas pada pulau besar seperti pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
              dilakukan secara berkala. Usul yang paling radikal tentu lockdown regional ya, artinya ini bentuk
              paling logis," tegas Hermawan dalam diskusi bersama CISDI, Minggu (20/6/2021).



























                                                           175
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181