Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 132

Warga Negara Indonesia (WNI), masuk pada kategori pekerja Penerima Upah (PU), merupakan
              peserta BPJAMSOSTEK aktif sampai dengan Juni 2020, dan memiliki upah terakhir di bawah Rp5
              juta sesuai data yang dilaporkan perusahaan dan tercatat pada BPJAMSOSTEK.

              Selain berpaku pada kriteria tersebut, BPJAMSOSTEK juga menerapkan validasi berlapis untuk
              mengantisipasi kemungkinan dana  BSU  tidak tepat sasaran.Terdapat sedikitnya tiga tahapan
              validasi yang dilakukan; pertama yaitu validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal
              yaitu perbankan. Pada tahap ini, nomor rekening yang telah dikumpulkan oleh BPJAMSOSTEK
              sebanyak lebih dari 13,5 juta nomor rekening diseleksi berdasarkan validitas nomor rekening,
              seperti  keaktifan  dan  keabsahan  nomor  rekening.  Pada  tahap  ini,  BPJAMSOSTEK  melakukan
              validasi dengan setidaknya 127 perbankan yang ada di Indonesia.

              Kedua, pada tahap ini BPJAMSOSTEK melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang
              memenuhi kriteria seperti tertera pada Permenaker 14/2020, yakni terkait keaktifan kepesertaan
              BPJAMSOSTEK, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima  BSU
              dari kategori pekerja PU.

              Ketiga, pada tahap ini, BPJAMSOSTEK melakukan validasi berdasarkan atas nomor NIK (Nomor
              Induk  Kependudukan)  yang  disesuaikan  dengan  kepemilikan  rekening.  Ini  dilakukan  untuk
              meminimalisir  kemungkinan  terjadinya  penerima  bantuan  ganda  karena  yang  bersangkutan
              tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.

              "Bantuan  Penerima  Subsidi  Upah  ini  merupakan  salah  satu  nilai  tambah  bagi  pekerja  yang
              terdaftar sebagai peserta aktif BPJAMSOSTEK, selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja
              dalam  bentuk  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK),  Jaminan  Hari  Tua  (JHT),  Jaminan  Kematian
              (JKm), dan Jaminan Pensiun (JP)," tandasnya.

              Diketahui,  pemerintah  telah  menganggarkan  Rp37,7  triliun  untuk  program  subsidi  pekerja
              terdampak Covid-19. Untuk nominal yang akan diterima nantinya ditentukan sejumlah Rp600
              ribu perbulan untuk 1 orang pekerja selama 4 bulan, atau tiap pekerja bisa mendapatkan total
              Rp2,4 juta. Adapun skema pencairan atau transfer dana dilakukan 2 bulan sekaligus sebanyak 2
              kali.

              Selain validasi yang dilakukan BPJAMSOSTEK, Pemerintah juga diharapkan melakukan validasi
              ulang  untuk  memastikan  bantuan  ini  tepat  sasaran.  Hal  ini  dilakukan  karena  sumber  dana
              Bantuan Subsidi Upah ini berasal dari alokasi anggaran dari Pemerintah.
              "Sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia,  BSU  ini akan dikirimkan dalam waktu dekat.
              Untuk pencairan dana sendiri akan dibagi dalam beberapa gelombang agar bisa merata kepada
              seluruh calon penerima yang mencapai 15,7 juta pekerja, dengan tepat sasaran," ujar Agus.

              Berdasarkan  data  yang  kami  terima,  ada  sedikitnya  7,5  juta  pekerja  yang  sudah  memenuhi
              kriteria dan siap menerima  BSU  melalui nomor rekening bank. Ini merupakan hasil seleksi dari
              total 13,5 juta lebih nomor rekening yang kami terima dari perusahaan dan update mandiri yang
              dilakukan oleh pekerja setelah dilakukan validasi.
              Agus menambahkan, "Kami masih mendorong perusahaan yang belum menyampaikan nomor
              rekening pekerjanya agar segera mengirimkan, jangan sampai ada pekerja yang berhak dan
              memenuhi ketentuan malah tidak mendapatkan".

              Pelaksanaan transfer dana  BSU  batch pertama rencananya akan diserahkan secara simbolis
              oleh Presiden RI, Joko Widodo, dalam waktu dekat ini.

              Untuk  batch  selanjutnya  hingga  bantuan  diterima  oleh  15,7  juta  pekerja,  BPJAMSOSTEK
              menyatakan pihaknya terus secara simultan melakukan pengkinian data dan validasi atas data


                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137