Page 218 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 218

Lebih  rinci  terkait  Permenaker  Nomor  14/2020,  kriteria  yang  diterapkan  antara  lain  pekerja
              merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), masuk pada kategori pekerja Penerima Upah (PU),
              merupakan peserta BP Jamsostek aktif sampai dengan Juni 2020, dan memiliki upah terakhir di
              bawah Rp 5 juta sesuai data yang dilaporkan perusahaan dan tercatat pada BP Jamsostek.

              Selain berpedoman pada kriteria tersebut, BP Jamsostek menerapkan validasi berlapis untuk
              mengantisipasi  kemungkinan  dana  BSU  tidak  tepat  sasaran.  Ada  tiga  tahapan  validasi  yang
              dilakukan.

              Pertama, validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal yaitu perbankan. Pada tahap ini,
              nomor rekening yang telah dikumpulkan oleh BP Jamsostek sebanyak lebih dari 13,5 juta nomor
              rekening diseleksi berdasarkan validitas nomor rekening, seperti keaktifan dan keabsahan nomor
              rekening.  Pada  tahap  tersebut,  BP  Jamsostek  melakukan  validasi  dengan  setidaknya  127
              perbankan yang ada di Indonesia.

              Kedua, BP Jamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang memenuhi kriteria
              seperti  tertera  pada  Permenaker  Nomor  14/2020,  yakni  terkait  keaktifan  kepesertaan  BP
              Jamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari
              kategori pekerja PU.

              Ketiga, BP Jamsostek melakukan validasi berdasarkan atas Nomor Induk Kependudukan (NIK)
              yang  disesuaikan  dengan  kepemilikan  rekening.  Hal  tersebut  dilakukan  untuk  meminimalisir
              kemungkinan  terjadinya  penerima  bantuan  ganda  karena  yang  bersangkutan  tercatat  aktif
              bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.

              "Bantuan  Penerima  Subsidi  Upah  ini  merupakan  salah  satu  nilai  tambah  bagi  pekerja  yang
              terdaftar sebagai peserta aktif BP Jamsostek, selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja
              dalam  bentuk  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK),  Jaminan  Hari  Tua  (JHT),  Jaminan  Kematian
              OKm), dan Jaminan Pensiun (JP)." tandas dia.

              Anggaran Subsidi

              Pemerintah  telah  menganggarkan  Rp  37,7  triliun  untuk  program  subsidi  pekerja  terdampak
              Covid-19. Untuk nominal yang akan diterima senilai Rp 600 ribu per bulan untuk satu orang
              pekerja  selama  empat  bulan,  atau  tiap  pekerja  bisa  mendapatkan  total  Rp  2,4  juta.  Skema
              pencairan atau transfer dana dilakukan dua bulan sekaligus sebanyak dua kali.

              Selain validasi yang dilakukan BP Jamsostek, pemerintah diharapkan melakukan validasi ulang
              untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran. Hal ini dilakukan karena sumber dana Bantuan
              Subsidi Upah ini berasal dari alokasi anggaran dari pemerintah. "Sesuai arahan Bapak Presiden
              Republik Indonesia, BSU ini akan dikirimkan dalam waktu dekat Untuk pencairan dana sendiri
              akan dibagi dalam beberapa gelombang agar bisa merata kepada seluruh calon penerima yang
              mencapai 15,7 juta pekerja, dengan tepat sasaran," ujar Agus.

              Pelaksanaan transfer dana BSU batch pertama akan diserahkan secara simbolis oleh Presiden RI
              Joko  Widodo.  Untuk  batch  selanjutnya  hingga  bantuan  diterima  oleh  15,7  juta  pekerja,  BP
              Jamsostek menyatakan akan terus secara simultan melakukan pengkinian data dan validasi atas
              data yang diberikan. Harapannya BSU ini dapat segera diterima oleh pekerja dan dimanfaatkan
              sebaik-baiknya untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Kami juga berharap
              program ini dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi dan menjaga agar Indonesia dapat
              terhindar dari resesi ekonomi," pungkas Agus.






                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223