Page 221 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 221
berdasarkan upah di bawah Rp 5 juta sesuai dengan upah terakhir yang dilaporkan pemberi
kerja dan tercatat di BP. Terakhir, memiliki rekening aktif di bank.
Kedua , peserta BP Jamsostek yang baru aktif pada Juli 2020 tidak termasuk pekerja yang
mendapatkan bantuan Rp 600.000. Meski begitu Agus meminta para peserta BP Jamsostek yang
baru aktif tidak berkecil hati.
Pasalnya, manfaat yang didapatkan saat menjadi peserta BP Jamsostek lebih besar dari bantuan
Rp 600.000 di masa pandemi Corona ini.
"Ini hanya nilai tambah untuk menjadi peserta BP Jamsostek, ada nilai tambah sebagai peserta
yaitu mendapat manfaat perlindungan," ujarnya.
Manfaat yang bisa dirasakan peserta antara lain Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari
Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Pensiun (JP).
"Contoh untuk kecelakaan kerja, kalau pekerja alami kecelakaan kerja, selama biaya perawatan
ditanggung BP Jamsostek tidak ada batas maksimal biaya, berapapun lamanya akan kita biayai,
selama di rawat tidak mendapat upah maka akan diganti oleh BP Jamsostek setahun pertama,"
katanya.
"Lalu kalau ada kecacatan maka akan diberikan santunan tunai ada manfaat layanan kesehatan.
Kalau sampai meninggal dunia ahli waris mendapat 48 kali dari upah yang dilaporkan, dan 2
anak mendapat beasiswa dari SD sampai lulus sarjana, saya kira ini luar biasa manfaatnya,"
tambahnya.
Proses validasi calon penerima bantuan Rp 600 ribu berlapis. Langsung klik halaman selanjutnya.
Agus Susanto menambahkan sebanyak 13.600.840 nomor rekening akan divalidasi kembali
untuk memastikan penyaluran bantuan Rp 600 ribu ini tepat sasaran dan sesuai kriteria yang
ditetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020.
"Hingga 21 Agustus, data terakhir rekening yang masuk adalah 13.600.840 rekening," kata Agus
dalam video conference, Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Agus mengatakan, data nomor rekening tersebut berasal dari 127 bank yang beroperasi di
seluruh Indonesia. Dia mencatat, seluruh nomor rekening yang sudah disetorkan ini paling
banyak berasal dari lima bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan CIMB Niaga.
"Dari data tersebut, sesuai proses validasi yaitu kita lakukan validasi melalui perbankan dengan
127 bank," jelasnya.
Dari hasil validasi, terdapat 9.332.386 nomor rekening yang valid, sedangkan yang tidak valid
terdapat sebanyak 51.859 rekening, dan sebanyak 4.216.595 rekening masih dalam proses
validasi.
Selanjutnya, 9.332.386 nomor rekening tersebut kembali divalidasi sesuai kriteria yang
ditetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020. Hasilnya, ada 8.117.261
nomor rekening yang valid dan sebanyak 1.155.125 nomor rekening tidak valid.
"Dari yang tidak valid ada beberapa yang kita drop karena di luar kriteria Kemenaker. Jadi benar-
benar di luar kriteria Kemenaker, tapi yang karena NIK tidak valid, namanya berbeda itu
dikembalikan ke perusahaan dan dikembalikan lagi ke BP Jamsostek," jelasnya.
Menurut Agus, proses validasi tidak berhenti di situ. Dari jumlah 8.177.261 nomor rekening yang
valid itu, sebanyak 7.509.649 nomor rekening yang valid sesuai dengan data ketunggalan.
Sementara yang tidak valid ada sebanyak 667.712 nomor rekening.
220