Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 254

Meski validasi data belum dilakukan menyeluruh, BP Jamsostek menemukan 51.859 data nomor
              rekening yang tidak valid.
              "Kami lakukan proses validasi melalui 127 bank, ternyata yang valid sebanyak 9.332.386. Yang
              tidak  valid  entah  salah  nomor  atau  salah  nama  sebanyak  51.859,  ini  kita  kirim  balik  ke
              perusahaan untuk diperbaiki nomor tersebut," kata Agus.

              Dari 13,6 juta pekerja yang datanya masuk ke BP Jamsostek, sebanyak 4.216.595 data belum
              divalisasi.

              Agus mengatakan, data yang sudah divalidasi di perbankan selanjutnya divalidasi kembali di
              internal  BP  Jamsostek.  Hal  tersebut  mengacu  kepada  Peraturan  Menteri  Tenaga  Kerja
              (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.

              Dari validasi kedua, hanya 8.177.261 saja yang dinyatakan valid. Sementara 1.155.125 data
              pekerja dinyatakan tidak valid.

              "Dari  yang  tidak  valid  tersebut,  ada  beberapa kita drop  karena di  luar  kriteria  Permenaker,"
              ujarnya.

              Jadi bila ditotal dari validasi tahap 1 dan 2, maka BP Jamsostek menemukan 1.206.984 data
              pekerja yang tidak valid.

              Mengacu kepada Permenaker No. 14/2020, kriteria penerima subsisi gaji antara lain pekerja
              merupakan  Warga  Negara  Indonesia  (WNI),  masuk  pada  kategori  pekerja  penerima  upah,
              merupakan peserta BP Jamsostek aktif sampai dengan Juni 2020.

              Selanjutnya, memiliki upah terakhir di bawah Rp 5 juta sesuai data yang dilaporkan perusahaan
              dan tercatat pada BP Jamsostek.

              Sebelumnya,  BP  Jamsostek  akan  menerapkan  validasi  berlapis  untuk  mengantisipasi
              kemungkinan dana bantuan subsidi gaji tidak tepat sasaran. Terdapat tiga tahapan validasi yang
              dilakukan. Pertama, validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal yaitu perbankan.

              Kedua, pada tahap ini BP Jamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang
              memenuhi kriteria seperti tertera pada Permenaker No.14/2020. Meliputi keaktifan kepesertaan
              BP Jamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari
              kategori pekerja penerima upah.

              Ketiga, pada tahap ini, BPJamsostek melakukan validasi berdasarkan nomor NIK (Nomor Induk
              Kependudukan)  yang  disesuaikan  dengan  kepemilikan  rekening.  Ini  dilakukan  untuk
              meminimalisir  kemungkinan  terjadinya  penerima  bantuan  ganda  karena  yang  bersangkutan
              tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.

              Pemerintah menganggarkan Rp 37,7 triliun untuk program subsidi gaji pekerja terdampak Covid-
              19.  Uang  yang  diberikan  Rp  600.000  per  bulan  selama  4  bulan,  atau  tiap  pekerja  bisa
              mendapatkan total Rp 2,4 juta. Adapun skema pencairan atau transfer dana dilakukan 2 bulan
              sekaligus sebanyak 2 kali.

              .









                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259