Page 260 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 260
Namun demikian, Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto memastikan, pekerja formal dari
daerah lain juga berhak mendapatkan bantuan subsidi upah tersebut, asalkan memenuhi kriteria
sesuai Permenaker 14/2020 dan tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
"Calon Penerima Program Subsidi Upah ini sedikitnya berjumlah 15,7 juta pekerja yang
merupakan peserta aktif BP Jamsostek yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia," kata Agus
dalam sesi teleconference, Jumat (21/8/2020).
Menurut data yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, Jumat (21/8/2020), ada sebanyak
3.072.814 calon penerima bantuan asal Jakarta. Posisi berikutnya ditempati Jawa Barat, yang
menyumbang 1.958.260 calon penerima subsidi gaji. Berikutnya yakni Jawa Tengah dan
Yogyakarta dengan 1.787.918 peserta. Kemudian diikuti Jawa Timur (1.557.200 peserta),
Kalimantan (1.096.658 peserta), Banten (965.965 peserta), Sumatera Barat dan Riau (798.763
peserta), Sumatera bagian selatan (626.530 peserta).
Lalu, Sumatera bagian utara sebanyak 608.559 peserta, Sulawesi dan Maluku (556.159 peserta),
serta Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (521.068 peserta). Agus mengatakan, BP Jamsostek terus
mengumpulkan data nomor rekening peserta serta melakukan validasi atas data yang diterima.
Sebab, instansi uang dibawahinya merupakan mitra pemerintah dalam mengumpulkan data
nomor rekening dalam program bantuan subsidi upah (BSU).
"Kami melakukan validasi secara berlapis untuk memastikan penerima BSU ini nantinya memang
memenuhi kriteria yang ditentukan, tujuannya tidak lain untuk memastikan bantuan ini tepat
sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Agus.
Program subsidi gaji yang digagas oleh pemerintah dengan memberikan Rp 2,4 juta kepada
pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta akan dimulai para 25 Agustus 2020. Pekerja yang akan
mendapat subsidi gaji tersebut kurang lebih 12 juta orang.
"Datanya sudah 12 juta nomor rekening yang sudah masuk. Kita merencanakan, Pak Presiden
akan menyerahkan secara langsung, meluncurkan program ini Insya Allah tanggal 25 Agustus
ini," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah usai membuka acara dialog tentang pekerja
migran Indonesia yang diadakan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di
Jakarta, Minggu (16/8/2020).
Menurut dia, pemerintah akan menyalurkan subsidi gaji pekerja untuk bulan September dan
Oktober pada akhir Agustus 2020, setelah Presiden Joko Widodo meluncurkan program tersebut.
Subsidi gaji akan dikirim langsung ke rekening pekerja yang datanya sudah diverifikasi oleh BPJS
Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Pemerintah akan memberikan subsidi gaji senilai Rp 600.000 per bulan selama empat bulan atau
total Rp 2,4 juta kepada 15.725.232 pekerja swasta dan pegawai honorer di instansi pemerintah
yang upahnya kurang dari Rp5 juta per bulan. Bantuan tersebut diberikan kepada pekerja yang
sudah terdaftar sebagai peserta program jaminan BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 30 Juni
2020.
"Jadi penerima upah yang dilaporkan BPJS Ketenagakerjaan di bawah Rp5 juta, yang dilaporkan
perusahaan. Kita minta teman-teman BPJS Ketenagakerjaan memvalidasi datanya dan kami di
Kementerian Ketenagakerjaan menerima datanya dari BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida dikutip
dari Antara.
Pekerja yang belum mendapatkan subsidi gaji, Ida mengatakan, bisa mendapatkan bantuan dari
program-program jaring pengaman sosial yang dijalankan pemerintah seperti Program Kartu
Prakerja dan program bantuan dari Kementerian Sosial..
259