Page 262 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 262
Selain berpaku pada kriteria tersebut, BP Jamsostek juga menerapkan validasi berlapis untuk
mengantisipasi kemungkinan dana BSU tidak tepat sasaran.Terdapat sedikitnya tiga tahapan
validasi yang dilakukan; pertama yaitu validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal
yaitu perbankan. Pada tahap ini, nomor rekening yang telah dikumpulkan oleh BP Jamsostek
sebanyak lebih dari 13,5 juta nomor rekening diseleksi berdasarkan validitas nomor rekening,
seperti keaktifan dan keabsahan nomor rekening. Pada tahap ini, BP Jamsostek melakukan
validasi dengan setidaknya 127 perbankan yang ada di Indonesia.
Kedua, pada tahap ini BP Jamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang
memenuhi kriteria seperti tertera pada Permenaker 14/2020, yakni terkait keaktifan kepesertaan
BP Jamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari
kategori pekerja PU.
Ketiga, pada tahap ini, BP Jamsostek melakukan validasi berdasarkan atas nomor NIK (Nomor
Induk Kependudukan) yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening. Ini dilakukan untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya penerima bantuan ganda karena yang bersangkutan
tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.
"Bantuan Penerima Subsidi Upah ini merupakan salah satu nilai tambah bagi pekerja yang
terdaftar sebagai peserta aktif BP Jamsostek, selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja
dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian
(JKm), dan Jaminan Pensiun (JP)," katanya.
Diketahui, pemerintah telah menganggarkan Rp 37,7 triliun untuk program subsidi pekerja
terdampak Covid-19. Untuk nominal yang akan diterima nantinya ditentukan sejumlah Rp600
ribu perbulan untuk 1 orang pekerja selama 4 bulan, atau tiap pekerja bisa mendapatkan total
Rp 2,4 juta. Adapun skema pencairan atau transfer dana dilakukan 2 bulan sekaligus sebanyak
2 kali.
Selain validasi yang dilakukan BP Jamsostek Pemerintah juga diharapkan melakukan validasi
ulang untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran. Hal ini dilakukan karena sumber dana
Bantuan Subsidi Upah ini berasal dari alokasi anggaran dari Pemerintah.
"Sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, BSU ini akan dikirimkan dalam waktu dekat.
Untuk pencairan dana sendiri akan dibagi dalam beberapa gelombang agar bisa merata kepada
seluruh calon penerima yang mencapai 15,7 juta pekerja, dengan tepat sasaran," ujar Agus.
Berdasarkan data yang kami terima, ada sedikitnya 7,5 juta pekerja yang sudah memenuhi
kriteria dan siap menerima BSU melalui nomor rekening bank. Ini merupakan hasil seleksi dari
total 13,5 juta lebih nomor rekening yang kami terima dari perusahaan dan update mandiri yang
dilakukan oleh pekerja setelah dilakukan validasi.
Agus menambahkan, "Kami masih mendorong perusahaan yang belum menyampaikan nomor
rekening pekerjanya agar segera mengirimkan, jangan sampai ada pekerja yang berhak dan
memenuhi ketentuan malah tidak mendapatkan".
Pelaksanaan transfer dana BSU batch pertama rencananya akan diserahkan secara simbolis oleh
Presiden RI, Joko Widodo, dalam waktu dekat ini.
Untuk batch selanjutnya hingga bantuan diterima oleh 15,7 juta pekerja, BP Jamsostek
menyatakan pihaknya terus secara simultan melakukan pengkinian data dan validasi atas data
yang diberikan. Harapannya BSU ini dapat segera diterima oleh pekerja dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kami juga berharap program ini dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi dan menjaga
agar Indonesia dapat terhindar dari resesi ekonomi," kata Agus..
261