Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 30
Judul Klaster Ketenagakerjaan masih ganjal RUU Cipta Kerja
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://insight.kontan.co.id/news/klaster-ketenagakerjaan-masih-
ganjal-ruu-cipta-kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-24 06:05:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Bob Azam (Komite Tetap Ketenagakerjaan Kadin Indonesia) Reformasi UU
ketenagakerjaan wajar mengingat UU 13/2003 hampir 20 tahun
Ringkasan
Akhir pekan lalu, mestinya bisa jadi kabar baik bagi kelanjutan pembahasan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
KLASTER KETENAGAKERJAAN MASIH GANJAL RUU CIPTA KERJA
Akhir pekan lalu, mestinya bisa jadi kabar baik bagi kelanjutan pembahasan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan. Tim perumus klaster
Ketenagakerjaan Rancangan Undang-Undang (RUU) berhasil membuat kesepakatan. Tim
bentukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan serikat pekerja berhasil menetapkan payung
besar atas regulasi ketenagakerjaan baru.
Faktanya, kesepakatan itu tidak banyak berdampak. Serikat pekerja masih dalam sikapnya.
"Prinsipnya, pekerja tetap tolak poin klaster ketenagakerjaan," ujar Said Iqba, Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Bila DPR ingin RUU Cipta Kerja selesai cepat, kata Said, klaster ketenagakerjaan harus
dikeluarkan dari RUU ini. Serikat Pekerja mengaku sudah memberikan masukkan ke parlemen,
berharap bisa masuk RUU Cipta Kerja.
Serikat pekerja telah menyampaikan aspirasi ke tim perumus yang dibentuk bersama Badan
Legislasi (Baleg) DPR. Intinya, serikat pekerja tak ingin ada perubahan UU No 13/ 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Toh, sejumlah poin krusial seperti sistem pengupahan, perjanjian kerja waktu
tertentu, pekerja alih daya, dan pesangon atau pemutusan hubungan kerja tak perlu ada
perubahan, apalagi sudah ada beberapa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguatkan
poin tersebut.
29