Page 325 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 325
Neta kemudian memprediksi Prabowo Subianto akan digeser dari posisi Menteri Pertahanan
(Menhan) ke pos Menteri Pertanian (Mentan). Iajugamenyebut Panglima TNI dari Marsekal Hadi
Tjahjantoakan digantikan Jenderal Andika Perkasa, yang kini menjabat sebagai KSAD.
"Yang jadi pertanyaan menjelang reshuflle kabinet ini adalah, ada apa dengan Program
Cadangan Ketahanan Pangan yang dipcrcayakan Jokowi kepada Prabowo? Apakah ini pertanda
Prabowo akan digeser menjadi Menteri Pertanian?" ucapNeta.
"Berkaitan dengan rencana reshuffle itu beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal
Andhika Perkasa, PanglimaTNI Iladi Tjahjanto akan menjadi Menteri Pertahanan, meski ada pula
yang menyebutkan yang bersangkutan akan menjadi Menteri Perhubungan. Semula, setelah
digeser dari Panglima TNI. Hadi akan istirahat sebagai Dubes RI di Prancis, tapi Jokowi tetap
memintanya di Tanah Air untuk masuk ke kabinet," tambahdia.
Netajuga mengungkap ada informasi kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin akan diisi oleh tokoh-tokoh
baru. Mulai Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AH Y) hingga pasangan
Prabowo pada Pilpres 2019,Sandiaga Uno.
"Nama-nama baru wajah lamadisebut sebut pula akan masuk ke kabinet hasil reshuffle, seperti
AHY putra mantan Presiden SBY dan mantan cawapres Prabowo, Sandiaga Uno dan lain-lain.
Jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil
reshuffle ini," kata Neta.
Soal reshuffle kabinet ini. Presiden Jokowi disebut kecewa terhadapmenteri-men-teri dari
kalangan milenial. Reshuffle ini. menurut Neta. akan dijadikan kesempatan untuk mengevaluasi
kinerja mereka.
"Dalam reshuffle kali ini, sepertinya Jokowi kecewa padaanak-anak milenial yang dimasukkannya
dalam kabinet, sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka," ungkapnya.
"Pasca pandemi Covid-19 dan newn ormal akan dijadikan momentum bagi Jokowi untuk
mengevaluasi semua kinerja jajaran pemerintahannya. Sehinggadiharap-kan setelah Desember
2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata
perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia," tutup Neta. (dtc)
324