Page 457 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 457
SUBSIDI UPAH PEKERJA DI BAWAH RP 5 JUTA CAIR PEKAN DEPAN
Bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta dan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,
dalam waktu dekat bakal ada kabar yang menggembirakan. Ya, pemerintah segera mencairkan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600.000, tepatnya Selasa
depan, tanggal 25 Agustus 2020.
"Sekarang alhamdulillah, teman-teman pekerja kita yang menjadi peserta BPJS
(Ketenagakerjaan) datanya sudah 12 juta nomor rekening sudah masuk.
Rencananya, Bapak Presiden menyerahkan secara langsung dan me-launching. Insya Allah
tanggal 25 Agustus ini," jelas Menteri Ketenagaan Kerja (Menaker) Ida Fauziyah, dalam siaran
persnya, Selasa (18/8).
Ida mengatakan, subsidi upah tersebut akan diberikan kepada pekerja swasta dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil dengan pendapatan di bawah Rp5 juta. Selain upah di
bawah Rp 5 juta, mereka juga harus tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi upah yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan di bawah Rp5 juta. Yang dilaporkan
perusahaan kepada BPJS. Kita minta teman-teman BPJS usntuk memvalidasi datanya dan kami
di Kementerian Ketenagakerjaan menerima datanya dari BPJS Ketenagakerjaan. Jadi yang
melakukan validasi adalah teman-teman dari BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.
Nantinya, subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan atau total senilai Rp2,4
juta. Subsidi ini akan diberikan setiap 2 bulan (setiap pembayaran sebesar Rpl,2juta).
"Jadi untuk subsidi bulan September-Oktober akan kita berikan pada akhir Agustus ini. Dan 2
bulan berikutnya akan diberikan. Jadi diberikan dalam bentuk transfer langsung ke rekening
penerima 2 bulan sekali, Rpl.200.000," papar dia.
Ida menambahkan, bantuan subsidi upah ini diberikan salah satunya sebagai bentuk
penghargaan kepada pekerja dan pemberi kerja (perusahaan) yang selama ini menjadi peserta
aktif BPJS Ketenagakerjaan.
Bahkan, kata dia, bagi pekerja yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, dan pekerja yang
ter-PHK karena pandemi Covid-19, tetap masih bisa mendapatkan bantuan sosial atau bantuan
pemerintah lainnya.
Sebagai contoh adalah pekerja yang ter-PHK atau dirumahkan, Menaker menyatakan bahwa
mereka diprioritaskan untuk masuk dalam program padat karya dan program Kartu Prakerja.
Sebagai informasi, program Karu Prakerja saat ini telah masuk gelombang V.
"Dan alhamdulilkah batch 4 sudah memenuhi untuk 800 ribu peserta. Dan sebagaimana arahan
Presiden dan pak Menko (Bidang Perekonomian), temen-temen yang di-PHK, dirumahkan,
mendapatkan prioritas untuk batch berikutnya," ungkapnya.
Terpisah, Iwan Kumiawan seorang karyawan swasta, warga Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor
Timur berharap, dengan pencairan bantuan ini untuk membantu perekonomiannya sehari-hari.
"Sudah beberapa bulan ini di tempat kerjanya memang tidak ada PHK. Namun, ada pemotongan
gaji karena kondisi yang sedang serba sulit di masa pandemi. Jadi, adanya bantuan untuk pekerja
tentu akan membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia mewakili puluhan
teman-temannya tersebut. * ROY
456