Page 471 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 471

Menaker  menjelaskan,  bantuan  ini adalah bentuk kehadiran negara kepada pekerja migran
              yang bekerja sebagai  ABK  . Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
              Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), negara wajib memberikan perlindungan, baik kepada para
              pekerja migran maupun keluarganya.

              "Pada hakekatnya UU ini menekankan pelindungan pada pemenuhan dan penegakan hak asasi
              manusia, pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, tidak hanya bagi pekerja migran, namun juga
              kepada keluarganya," jelas Ida.

              Dalam kesempatan ini,  Menaker  menyosialisasikan mekanisme penempatan dan pelindungan
              PMI sebagai  ABK  di kapal berbendera asing.

              Menurut dia, berbagai latar belakang masalah yang kerap mendera pekerja migran, khususnya
              yang  bekerja  sebagai    ABK    seperti  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK),  gaji  tidak  dibayar,
              penipuan, kecelakaan kerja, perlakuan tidak manusiawi, hingga meninggal saat bekerja dan di
              larung di perairan lepas, tak terlepas dari kurangnya pemahaman akan prosedur bekerja di luar
              negeri.

              "Demi keamanan, serta sebagai bagian dari perlindungan awal sebelum berangkat, saya ingin
              mengingatkan kepada seluruh calon PMI, sebelum berangkat harus memahami isi perjanjian
              kerja laut sebelum ditandatangani dan mengetahui kredibilitas serta legalitas perusahaan yang
              akan memberangkatkan. Informasi terkait kredibilitas dan legalitas perusahaan bisa diakses di
              Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat atau Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA)," tegas Ida.

              Usai  berdialog  dengan  para    ABK    purna  dan  keluarganya,    Menaker    mengunjungi  rumah
              keluarga pekerja migran a.n. Alm Abdul Wakhid yang bekerja sebagai  ABK  di kapal berbendera
              RRT (Lu Rong Yuan Yu 326). Alm. Abdul Wakhid meninggal akibat kecelakaan kerja pada bulan
              Mei 2020 lalu.

              "Terkait proses pemulangan jenazah Alm saat ini, kami terus berkoordinasi dengan perwakilan
              di  Beijing,  agar  Alm  Pak  Wakhid  bisa  dipulangkan  dan  dimakamkan  di  tanah  kelahirannya,"
              ujarnya.

              Sementara  itu,  Plt.  Dirjen  Binapenta  dan  PKK,  Aris  Wahyudi,  melaporkan  bahwa  sosialisasi
              tentang Pelindungan PMI sebagai Awak Kapal Perikanan ini diikuti 75 orang peserta, yang terdiri
              dari 60 orang  ABK  dan keluarganya, 10 orang dari kantor dinas terkait di Kabupaten Brebes,
              dan 5 orang perwakilan P3MI.

              "Sosialisasi  tersebut  bertujuan  untuk  lebih  memberikan  pemahaman  kepada  masyarakat
              Kabupaten  Brebes,  khususnya  kepada  calon  PMI,  mengenai  prosedur  bekerja  ke  luar  negeri
              secara benar," ujar Aris.

              Ditemui  di  tempat  yang  sama,  Bupati  Brebes,  Idza  Priyanti,  menjelaskan  bahwa  saat  ini
              Pemerintah Kabupaten Brebes telah memfasilitasi calon  ABK  dan calon PMI yang ingin bekerja
              di luar negeri melalui layanan terpadu satu pintu yang datanya tercatat secara resmi dan terus
              up-date.

              "Nantinya dengan adanya data ini kita bisa kolaborasinya baik antara pemerintah pusat dengan
              pemerintah daerah," jelas Idza.***.









                                                           470
   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476