Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 63

JAGA JUGA PEKERJA INFORMAL

              Bantuan pemerintah bagi pekerja bergaji bersih di bawah Rp 5 juta per bulan menuai reaksi.
              Pemerintah diharapkan memberi bantuan serupa bagi pekerja informal agar daya beli mereka
              tetap terja ga.

              Pemberian bantuan mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020
              tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji Bagi Pekerja/Buruh dalam
              Penanganan Dampak Covid-19. Nilai bantuan Rp 600.000 per bulan, yang akan diberikan selama
              empat bulan, langsung ke rekening pekerja.

              Kriteria  pekerja    yang  mendapat  subsidi  ini,  antara  lain  terdaftar  sebagai  peserta  aktif  BP
              Jamsostek  dan  masih  aktif  sebagai  peserta  atau  mengiur  hingga  Juni  2020.  Pekerja/buruh
              penerima upah yang dimaksud adalah pekerja formal.

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 13,103 juta penduduk Indonesia yang bekerja
              per Februari 2020. Dari jumlah itu, sekitar 56,5 persen di antaranya adalah pekerja informal dan
              43,5 persen sisanya adalah pekerja formal.

              Bilal A Makayasa (27), pekerja yang tinggal di Jawa Barat dan pegiat komunitas pekerja  informal,
              berpendapat, pekerja informal lebih membutuhkan bantuan tunai pemerintah. Pegawai swasta
              masih  mendapat  penghasilan  rutin,  sedangkan  pekerja  informal  tak  menentu.  Apalagi,  ada
              kelompok  pekerja  informal  di  bidang  kreatif  yang  bergantung  pada  aktivitas  fisik,  yang
              kehilangan proyek akibat p and e mi Covid-19. Akibatnya, mereka tidak memiliki penghasilan.

              "Angka Rp 5 juta dan Rp 600.000 memiliki nilai riil yang berbeda-beda di setiap daerah. Artinya,
              besaran kedua aspek ini semestinya berbeda-beda di tingkat provinsi. Agar efektif, program ini
              sebaiknya  juga  mempertimbangkan  jumlah  tanggungan  calon  penerima  bantuan,"  katanya
              kepada Kompas, Minggu (23/8/2020).

              Adapun Dita Amallya (25), pegawai swasta yang tinggal di DKI Jakarta, menyoroti ketepatan
              sasaran penerima bantuan, salah satunya kriteria yang mengharuskan calon penerima menjadi
              anggota  BPJS  Ketenagakerjaan.  Padahal,  justru  pekerja  yang  tidak  menjadi  anggota  BPJS
              Ketenagakerjaan yang lebih memerlukan bantuan gaji atau upah.

              Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menilai,
              pekerja  informal  mestinya  juga  memperoleh  bantuan  tunai  dari  pemerintah  agar  daya  beli
              mereka  dapat  terjaga.  "Tenaga  kerja  di  sektor  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM)
              umumnya bersifat informal. UMKM pun banyak menyerap tenaga kerja ," ujarnya.

              Ikhsan menambahkan, jika diperluas untuk pekerja informal, mekanisme pendataannya cukup
              menggunakan kartu tanda penduduk. Selain itu, harus diverifikasi agar tepat sasaran.

              Sampai  dengan  Jumat  (21/8)  siang,  BP  Jamsostek  sudah  mengumpulkan  13,6  juta  nomor
              rekening pekerja bergaji bersih di bawah Rp 5 juta per bulan. Secara keseluruhan, sebanyak
              15,7 juta peserta aktif BP Jamsostek ditargetkan sebagai calon penerima bantuan.

              Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, perlu proses validasi berlapis untuk
              memastikan bantuan tepoat sasaran (Kompas, 22/8). Bantuan ini bertujuan menjaga daya beli
              pekerja.  Dengan  demikian,  konsumsi  rumah  tangga  atau  konsumsi  masyarakat,  sebagai
              penopang utama produk domestik bruto (PDB) Indonesia, terjaga.

              Pada  triwulan  11-2020,  konsumsi  rumah  tangga  yang  berperan  57,85  persen  terhadap  PDB
              Indonesia, tumbuh minus 5,51 persen. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi RI pada April-Juni 2020
              terempas ke minus 5,32 persen.


                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68