Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 56

SATGAS MINTA PABRIK TEKSTIL HINGGA SEPATU TERAPKAN SISTEM PEMBAGIAN
              JAM KERJA
              Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pabrik manufaktur
              tekstil, garmen, sepatu, dan kulit (TGSL) menerapkan sistem pembagian kerja karyawan sesuai
              Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021.

              Hal ini disampaikan Wiku dalam menjawab protes para buruh di sektor tersebut yang diwajibkan
              bekerja 100 persen selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

              Wiku menekankan, pabrik di sektor TGSL termasuk kategori esensial. Maka dari itu, ia mendesak
              pengelola pabrik membuat jadwal shifting maksimal 50 persen WFO (work from office) bagi para
              karyawannya.


              "Kami mohon pengelola atau penanggung jawab pabrik untuk memastikan pembagian jam kerja
              dan  jumlah  pekerja  sesuai  dengan  ketentuan  PPKM  darurat,"  kata  Wiku  saat  memberikan
              keterangan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).

              "Pengawasan terhadap operasional pabrik dilakukan oleh satgas di masing-masing daerah, untuk
              itu satgas di daerah harus secara rutin melakukan pengawasan di lapangan," tutur dia.

              Sebelumnya,  Ketua  Umum  Federasi  Serikat  Buruh  Persatuan  Indonesia  (FSBPI),  Dian  Septi
              Trisnanti mengatakan, ketentuan PPKM darurat hampir tidak berlaku bagi banyak pekerja di
              sektor manufaktur tekstil, garmen, sepatu, dan kulit (TGSL).
              Menurut Dian, setidaknya ada puluhan pabrik manufaktur TGSL di wilayah Jakarta, Tangerang,
              Subang, Sukabumi dan Solo yang masih beroperasi sepenuhnya.

              "Di banyak sentra industri sektor ini misal, Cakung, Tangerang, Subang, Sukabumi, dan Solo,
              puluhan  pabrik  masih  beroperasi  100  persen,"  kata  Dian  dalam  telekonferensi,  Senin
              (19/7/2021).

              Selain  itu,  Dian  mengatakan,  klaster  pabrik  menjadi  salah  satu  klaster  yang  penyebarannya
              paling agresif di masa PPKM Darurat.

              "Dalam dua minggu terakhir saja, ribuan anggota kami di wilayah Cakung, Tangerang, Subang,
              Sukabumi, dan Solo terpapar melalui tempat kerja atau pabrik," ucap dia.






























                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61