Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 59
Judul Semester I-2021, Pekerja migran NTB sumbang devisa Rp144 miliar
Nama Media antaranews.com
Newstrend Remitansi PMI
Halaman/URL https://www.antaranews.com/berita/2278374/semester-i-2021-
pekerja-migran-ntb-sumbang-devisa-rp144-miliar
Jurnalis Nur Imansyah
Tanggal 2021-07-20 20:07:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barar yang bekerja di berbagai belahan
dunia berhasil menyumbangkan devisa bagi negara sebesar Rp144 miliar lebih selama semester
I-2021. "Sepanjang Januari sampai Juni 2021 total remitansi yang masuk di Provinsi NTB sebesar
Rp144 miliar lebih," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I
Gede Putu Aryadi dalam keterangan tertulis di Mataram, Selasa.
SEMESTER I-2021, PEKERJA MIGRAN NTB SUMBANG DEVISA RP144 MILIAR
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barar yang bekerja di berbagai belahan
dunia berhasil menyumbangkan devisa bagi negara sebesar Rp144 miliar lebih selama semester
I-2021.
"Sepanjang Januari sampai Juni 2021 total remitansi yang masuk di Provinsi NTB sebesar Rp144
miliar lebih," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu
Aryadi dalam keterangan tertulis di Mataram, Selasa.
Ia menyatakan, jika dirata-ratakan, maka penerimaan remitansi yang dikirim oleh para pahlawan
devisa tersebut, sebesar Rp24 miliar lebih setiap bulannya.
"Jadi remitansi buruh migran kita ini cukup tinggi," ujarnya.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTB bahwa remitansi terbanyak dikirim
PMI asal Lombok Barat dan Kota Mataram sebesar Rp72,976 miliar. Disusul Kabupaten Sumbawa
mengirim Rp46,395 miliar, kemudian di urutan ketiga yang paling banyak remitansi adalah PMI
asal Bima Rp20,047 miliar.
Sedangkan Lombok Timur dan Lombok Tengah yang menjadi kantong PMI, masing-masing
menerima Rp1,12 miliar Rp3,44 miliar. Dompu menjadi daerah penerima remitansi terendah
yaitu Rp687 juta.
58

