Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 97
Judul Cegah Efek Negatif WFH, Kemnaker Gelar Webinar Berdamai dengan
Pandemi
Nama Media jpnn.com
Newstrend Webinar Berdamai dengan Pandemi
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/cegah-efek-negatif-wfh-kemnaker-gelar-
webinar-berdamai-dengan-pandemi
Jurnalis elvi
Tanggal 2021-07-20 16:15:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan pandemi Covid-19 berakibat pada
munculnya perubahan-perubahan serta adaptasi-adaptasi dari kebiasaan lama menjadi
kebiasaan baru, seperti perubahan cara kerja dari konvensional menjadi bekerja secara online.
"Adaptasi kebiasaan baru menuntut untuk siap menggunakan teknologi informasi di tengah
perkembangan disrupsi industri yang dikenal dengan revolusi industri 4.0, sehingga bekerja
secara online atau dalam jaringan, dewasa ini menjadi sebuah keniscayaan," ucap Sekjen Anwar.
CEGAH EFEK NEGATIF WFH, KEMNAKER GELAR WEBINAR BERDAMAI DENGAN
PANDEMI
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan pandemi Covid-19 berakibat pada
munculnya perubahan-perubahan serta adaptasi-adaptasi dari kebiasaan lama menjadi
kebiasaan baru, seperti perubahan cara kerja dari konvensional menjadi bekerja secara online .
"Adaptasi kebiasaan baru menuntut untuk siap menggunakan teknologi informasi di tengah
perkembangan disrupsi industri yang dikenal dengan revolusi industri 4.0, sehingga bekerja
secara online atau dalam jaringan, dewasa ini menjadi sebuah keniscayaan," ucap Sekjen Anwar.
Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Pusat Pengembangan SDM
Ketenagakerjaan menggelar Webinar bertajuk "Berdamai Dengan Pandemi: Be Happy, Be
Healthy, Keep Productivity" pada Senin (19/7).
Webinar ini menghadirkan dua pembicara yaitu Praktisi Kesehatan, Lula Kamal dan Psikolog,
Tika Bisono.
Anwar menilai dalam situasi seperti ini, tuntutan untuk terus bekerja secara produktif menjadi
hal yang tidak mudah untuk dicapai.
Sebab, tidak adanya kesiapan perencanaan kerja, kesiapan sarana prasarana kerja, atau
kesiapan para pelaksana dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kelancaran
96

