Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 155

Ringkasan

              JAKARTA, - Undang-Undang (UU) No. 11/2020 tentang Cipta Kerja dinilai memiliki semangat
              untuk mensejahterakan rakyat. Kesejahteraan yang dimaksud di sini dalam konteks ekonomi,
              yakni memiliki pendapatan yang layak.



              AKADEMISI UIN JAKARTA: UU CIPTA KERJA MILIKI SEMANGAT SEJAHTERAKAN
              RAKYAT
              JAKARTA, - Undang-Undang (UU) No. 11/2020 tentang Cipta Kerja dinilai memiliki semangat
              untuk mensejahterakan rakyat. Kesejahteraan yang dimaksud di sini dalam konteks ekonomi,
              yakni memiliki pendapatan yang layak.

              "Terlepas  dari  dinamikanya,  jika  dicermati  semangat  dari  UU  Cipta  Kerja  itu  pada
              mensejahterakan  rakyat,"  kata  Akademisi  Fakultas  Ekonomi  dan  Bisnis  (FEB)  UIN  Syarif
              Hidayatullah Jakarta Djaka Badranaya dalam diskusi daring bertajuk Reformasi Birokrasi 4.0:
              Peluang dan Tantangan Implementasi UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja yang digelar oleh
              Institut Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Indeks) baru-baru ini.

              Kesejahteraan  masyarakat,  baginya,  adalah  tujuan  yang  harus  dicapai  oleh  seorang  pejabat
              publik, khususnya kepala negara dan daerah. "Kalau saya seorang presiden, saya bertanggung
              jawab  atas  267  juta  orang.  Yang  harus  jadi  concern  saya  adalah  bagaimana  membuat
              kesejahteraan mereka meningkat, yang dalam indikator ekonomi berdasarkan pendapatan per
              kapita yang meningkat," ujar dia.

              Untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, lanjut Djaka, maka harus meningkatan
              pertumbuhan Product Domestic Bruto (PDB), dengan mendorong konsumsi pemerintah  lebih
              tinggi, investasi lebih tinggi dan ekspor dikurangi impor.

              Menurut Djaka, dalam konteks Indonesia, faktor investasi begitu penting untuk meningkatkan
              kesejahteraan  masyarakat.  Bagaimana  investasi  itu  penting  dan  dapat  meningkatkan
              kesejahteraan atau pendapatan masyarakat, Dosen FEB UIN Jakarta ini pun menerangkan alur
              logikanya.

              "Kalau ingin output naik, maka capital atau investasi, pekerja, teknologi dan semua faktor-faktor
              produksi itu harus ditingkatkan untuk berproduksi, menyerap tenaga kerja, menghasilkan barang
              yang  akan  dibeli  masyarakat,  mendapatkan  untung  dan  modal  baru  lalu  pekerjanya
              mendapatkan pendapatan. Itu efek kesejahteraan dari aktivitas investasi," jelas dia.

              Djaka menambahkan, investasi menjadi sangat penting kehadirannya karena saat ini pekerja
              tersedia  banyak  di  Indonesia,  sumber  daya,  teknologi  dan  lahan  juga  tersedia.  Kapital  atau
              investasi  lah  menjadi  faktor  utama  yang  membuat  faktor-faktor  produksi  lain  itu  menjadi
              produktif.

              "Sebetulnya investasi bisa juga mengandalkan investor dalam negeri. Namun berdasarkan data
              2020, Bank Indonesia (BI) mengatakan, dana pihak ketiga di perbankan Indonesia saat ini ada
              Rp 6.300 triliun. Itu dana milik orang Indonesia. Pertanyaannya, kenapa orang lebih cenderung
              pilih simpan duit di bank daripada menginvestasikannya di sektor produktif?" beber Djaka.

              Alasannya, menurut Djaka, aktivitas investasi bukan hanya didorong oleh faktor ekonomi semata.
              Bisa juga dipengaruhi oleh faktor non-ekonomi. Seperti regulasi yang ada, izin yang berbelit-belit
              dan proses investasi yang tidak efisien dan lama ini mempengaruhi calon investor untuk enggan
              berinvestasi dan lebih memilih menyimpan uangnya di bank.


                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160