Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 12
Ringkasan
Kabar masuknya 110 Tenaga Kerja Asing asal China atau TKA China menggunakan pesawat
carter pada 13 Mei 2021 terus menjadi kontroversi. Sebab, di saat yang sama pemerintah
memberlakukan larangan mudik bagi masyarakat. "Lagi-lagi TKA digelar karpet merah oleh
pemerintah. Ini sangat mencederai rasa keadilan buruh indonesia," kata Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia alias KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 16 Mei
2021.
PEMERINTAH JOKOWI GELAR KARPET MERAH UNTUK TKA CHINA, INI CURHATAN
BURUH
Kabar masuknya 110 Tenaga Kerja Asing asal China atau TKA China menggunakan pesawat
carter pada 13 Mei 2021 terus menjadi kontroversi. Sebab, di saat yang sama pemerintah
memberlakukan larangan mudik bagi masyarakat.
"Lagi-lagi TKA digelar karpet merah oleh pemerintah. Ini sangat mencederai rasa keadilan buruh
indonesia," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia alias KSPI Said Iqbal dalam
keterangan tertulis, dikutip Minggu, 16 Mei 2021.
Said Iqbal pun menilai para pejabat pemerintahan diam seribu bahasa ihwal kedatangan para
pekerja asing ini. Ia pun mengatakan ketegasan para pejabat hanya berlaku untuk menyekat
pergerakan warga di perbatasan kota.
"Rasa untuk melindungi masyarakat dan buruh Indonesia atas nama protokol kesehatan ketat
Covid 19 lenyap ditiup angin lalu, tak berdaya menghadapi TKA Cina yang datang saat lebaran,"
tutur dia.
KSPI dan buruh Indonesia, kata Said Iqbal, menolak masuknya TKA Cina yang bisa jadi unskill
workers atau buruh kasar tersebut. Ia mengatakan para pekerja asing tersebut seperti kebal
terhadap hukum Indonesia akibat telah berlakunya UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan,
khususnya terkait TKA Cina yang mengatur bahwa buruh kasar masuk ke Indonesia tidak perlu
lagi izin tertulis dari Menteri.
Bagi buruh, tutur dia, datangnya TKA Cina pada saat hari raya Idul Fitri dengan menggunakan
pesawat carteran di tengah pandemi adalah sebuah ironi yang menyakitkan dan mencederai rasa
keadilan. Apalagi terjadi di saat jutaan pemudik yang menggunakan motor (bisa dipastikan
mereka adalah buruh) dihadang di perbatasan-perbatasan kota.
"Padahal buruh yang mudik tidak mencarter pesawat, tetapi membeli sendiri bensin motor dan
makannya, di saat sebagian dari mereka uang THR-nya tidak dibayar penuh oleh pengusaha,"
ujarnya dikutip Tempo.co.
Menurut Said Iqbal, kedatangan TKA dari Cina dan India tersebut menegaskan fakta, bahwa UU
Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan bahwa pemerintah ingin memudahkan masuknya
para pekerja asing yang mengancam lapangan pekerjaan pekerja lokal. Padahal saat ini, rakyat
Indonesia justru lebih membutuhkan pekerjaan, karena banyak yang ter-PHK akibat pandemi.
"Jutaan buruh dilarang mudik bahkan disekat di perbatasan kota seperti warga kelas dua, tetapi
TKA disambut sebagai warga kelas satu dengan alasan kebutuhan industri strategis," tutur Said
Iqbal.
"Padahal boleh jadi TKA Cina dan India yang masuk ke Indonesia tersebut adalah buruh kasar
yang bekerja di industri-industri konstruksi, perdagangan, baja, tekstil, pertambangan nikel, dan
11

