Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 65

KSPI MINTA PEMERINTAH BERSIKAP TEGAS TERAPKAN SANKSI THR

              Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengkritisi sikap
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  terhadap  perusahaan-perusahaan  yang  tidak
              mengikuti aturan terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR).

              Ia menilai pernyataan Menaker, Ida Fauziyah, terkait pemberian sanksi hanya sekadar retorika
              pejabat.  Berdasarkan  posko  pengaduan  THR  yang  dibentuk  oleh  KSPI,  tercatat  ada  ratusan
              perusahaan yang tidak membayar THR sesuai dengan surat edaran Menaker tentang THR pada
              2021.

              THR harus dibayar paling lambat H-7, dibayar penuh, tidak dicicil, dan jika ada permasalahan
              maka harus dibayar H-1. Untuk kasus cicil THR, katanya, sejak Lebaran tahun lalu sampai saat
              ini belum juga selesai.

              Bahkan ada 14 perusahaan yang mencicil THR pada tahun lalu, kembali melakukannya pada
              2021. Padahal, cicilan dari tahun lalu belum selesai dibayarkan.

              "Tanya satu perusahaan saja yang sudah diberi sanksi. Sebut nama PT dan alamatnya di mana.
              Saya bertaruh pasti mereka tidak bisa sebut. Itu namanya retorika pejabat, seolah dia sudah
              menjalani  aturan,  seolah  dia  melindungi  buruh,  tidak  ada,"  kata  Said  saat  dihubungi
              Liputan6.com ditulis Rabu, (13/5/2021).

              Dia menuturkan, jika hanya memberikan teguran lewat surat, itu bisa dilakukan oleh siapa pun.
              Sejauh ini, kata Said, juga tidak ada pencabutan izin usaha karena tidak membayar THR.

              "Kalau teguran pakai surat, itu semua bisa, tukang becak juga bisa bikin surat. Sanksinya apa,
              sebutkan satu saja. Sepanjang KSPI tahu, tidak ada yang dikenakan sanksi karena tidak bayar
              THR sesuai ketentuan," lanjutnya.
              Berdasarkan laporan yang diterima posko THR KSPI, ada berbagai macam pembayaran THR
              yang tidak sesuai ketentuan pemerintah. Ada yang hanya membayar misalnya 30 dan 50 persen,
              mencicil pembayaran beberapa kali sampai 2022, dan juga hanya memberikan bantuan dana Rp
              50 ribu atau Rp 250 ribu.

              "Yang  tidak  bayar  penuh  ini  macam-macam,  tergantung  beraninya  dia  main  mata  dengan
              petugas-petugas di lapangan," kata Said.

              Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan ada
              ratusan  perusahaan  yang  tidak  membayar  THR  sesuai  dengan  surat  edaran  Menteri
              Ketenagakerjaan tentang Tunjangan Hari Raya (THR).

              Bahkan  berdasarkan  laporan  yang  masuk  di  posko  THR  milik  KSPI,  ada  perusahaan  yang
              memberikan THR dalam bentuk bantuan hanya sebesar Rp 50 ribu.

              Berdasarkan surat edaran itu, THR pekerja harus dibayar paling lambat H-7 Lebaran, dibayar
              penuh, tidak dicicil, dan bila ada permasalahan maka harus dibayar H-1.

              "Jadi ada beberapa macam. Pertama tidak bayar 100 persen, masih mencicil pembayarannya
              beberapa kali nanti mungkin sampai 2022, ada juga bantuan misalnya cuman Rp 50 ribu, Rp 250
              ribu," kata Said Iqbal kepada pada Rabu, 12 Mei 2021.
              Kendati Kemnaker juga telah menerima laporan soal ratusan perusahaan tersebut, kata Said,
              sampai  saat  ini tidak  ada  tindakan  tegas  dari  pemerintah.  Ia  pun  menilai  pemerintah  hanya
              umbar janji untuk untuk menindak perusahaan-perusahaan yang tidak mengikuti surat edaran
              tersebut.


                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70