Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 63

"Pertimbangan  tersebut  tak  hanya  berdasarkan  keputusan  pemerintah,  tetapi  juga
              memperhatikan terbukanya akses masuk dari negara penempatan. Di samping itu, penempatan
              PMI memperhatikan dan mempertimbangkan kebijakan negara tujuan penempatan dan otoritas
              setempat, yang memperbolehkan masuknya tenaga kerja asing dengan menerapkan protokol
              kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/5/2021).

              Terkait hal ini, Kemnaker turut berupaya memperkuat perlindungan bagi PMI dan pencegahan
              penempatan  PMI  secara  norprosedural.  Hal  ini  mengingat  laporan  World  Bank  tahun  2017
              memperkirakan ada 9 juta PMI di luar negeri, baik yang berangkat secara prosedural maupun
              non prosedural.

              Dalam  hal  ini,  Kemnaker  telah  mengambil  beberapa  langkah  meliputi  penguatan  kebijakan
              melalui regulasi, penguatan tata kelola melalui penguatan kelembagaan dan penguatan Satgas
              Pelindungan PMI.

              Kemnaker juga melakukan penguatan kerja sama luar negeri, penguatan Atase Ketenagakerjaan,
              penguatan sinergitas tugas dan tanggung jawab pemerintah di semua tingkatan, pengembangan
              pusat  layanan  bagi  CPMI/PMI  dan  anggota  keluarganya,  serta  penguatan  kerja  sama  antar
              lembaga.

              Ida pun menyampaikan pihaknya juga siap mengembangkan pasar kerja luar negeri dengan
              memperluas  negara  penempatan  PMI  dan  memasifikasi  pengisian  jabatan  di  sektor-sektor
              formal.  Perluasan  ini  telah  diwujudkan  melalui  penerbitan  perubahan  Kepdirjen  Nomor
              3/100/PK.02.02/I/2021 pada 7 Januari lalu, yang menetapkan 17 negara tujuan penempatan
              PMI beserta sektor dan skema penempatannya.

              Adapun negara penempatan yang ditetapkan, yaitu Hungaria, Hongkong, Irak, Kerajaan Arab
              Saudi,  Korea  Selatan,  Maladewa,  Nigeria,  Persatuan  Emirat  Arab,  Polandia,  Qatar,  Rusia,
              Singapura, Swedia, Swiss, Turki, Zambia, Zimbabwe.

              "Pemerintah  Indonesia  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  siap  memperluas  penempatan
              pekerja migran Indonesia (PMI) pada tahun ini di negara seperti Jepang dan kawasan Timur
              Tengah," jelasnya.

              Dalam  hal  ini  Kemnaker  juga  telah  menyiapkan  berbagai  agenda  formal  antara  lain  sebagai
              berikut.

              1. Pengembangan sistem market intelligence di negara-negara sasaran PMI 2. Perluasan negara-
              negara penempatan PMI sektor formal, termasuk implementasi SSW 3. Pengembangan sistem
              manajemen PMI berbasis daring yang terintegrasi dengan Sisnaker/SIAPkerja 4. Pembenahan
              standar  kompetensi  PMI  dan  proses  pelaksanaan  5.  Peningkatan  kompetensi  CPMI  melalui
              pelatihan luring dan daring 6. Penguatan perlindungan hak-hak PMI




















                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68