Page 245 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 245
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, perkembangan upah buruh tani
secara nominal sebenarnya terjadi peningkatan 0,15 persen dari Rp52.566 per hari menjadi
Rp55.848 ribu per hari.
"Tetapi jika dilihat, upah tani secara riil justru mengalami penurunan sebesar 0,36 persen secara
month to month," tuturnya dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/12).
Bos BPS mencatat, turunnya upah tani harian pada November 2020 terjadi kenaikan indeks
konsumsi rumah tangga di pedesaan sebesar 0,51 persen. "Sehingga secara riil upah buruh tani
ini turun 0,36 persen," imbuh dia.
Dia menyebut, hal yang sama juga terjadi pada upah buruh bangunan, di mana upah buruh
bangunan pada November 2020 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,04 persen. Atau angka ini
naik menjadi Rp90.807, naik dari sebelumnya Rp90.771 pada Oktober lalu.
Sementara upah riil buruh bangunan bulan ini turun sebesar 0,24 persen, yaitu menjadi
Rp86.311 dari Rp86.514 Oktober 2020. "Untuk turunnya upah buruh bangunan secara riiil lebih
dikarenakan inflasi pada bulan November sebesar 0,28 persen," paparnya.
Upah Buruh Informal Di sisi lain, BPS juga mencatat adanya penurunan upah harian buruh
informal secara riil di perkotaan pada November 2020. Misalnya, rata-rata nominal upah buruh
potong rambut wanita November 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen dibandingkan
Oktober lalu, yaitu menjadi Rp28.730 dari Rp28.656.
Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,02 persen, yaitu
menjadi Rp27.308 dari Rp27.312.
"Begitu juga, rata-rata nominal upah asisten rumah tangga November 2020 dibanding Oktober
2020 tidak mengalami perubahan atau flat, sebesar Rp419.906,00. Sementara upah riil
November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,28 persen, yaitu menjadi Rp399.113
dari Rp400.216," ucap dia mengakhiri.
244