Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2021
P. 49
Judul DFW: 35 ABK Indonesia Meninggal di Luar Negeri dari November 2019
hingga Maret 2021
Nama Media kompas.com
Newstrend Perlindungan PMI
Halaman/URL https://nasional.kompas.com/read/2021/06/28/21493101/dfw-35-abk-
indonesia-meninggal-di-luar-negeri-dari-november-2019-hingga
Jurnalis Achmad Nasrudin Yahya
Tanggal 2021-06-28 21:49:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Mohammad Abdi Suhufan (Koordinator Nasional LSM Destructive Fishing Watch
(DFW)) Dari hasil investigasi kami bahwa dalam periode November 2019-Maret 2021 terdapat
35 orang awak kapal perikanan Indonesia migran yang meninggal di kapal ikan asing
negative - Mohammad Abdi Suhufan (Koordinator Nasional LSM Destructive Fishing Watch
(DFW)) Fakta ini memperkuat dugaan bahwa pelaut perikanan sangat rentan risiko dan
tereksploitasi
negative - Muh Arifuddin (Peneliti DFW Indonesia) Ada konflik regulasi yang saling tumpang
tindih antara UU Pelayaran, UU Perseroan Terbatas dan UU Perlindungan Pekerja Migran yang
menyebabkan perekrutan dan pengiriman menjadi multidoors dan kerumitan dalam pengawaan
positive - Muh Arifuddin (Peneliti DFW Indonesia) Mekanisme multidoors yang berlangsung
selama in telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan dengan
memanfaatkan keterbatasan kapasitas pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap
usaha perekrutan dan penempatan pekerja awak kapal migran Indonesia
Ringkasan
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mencatat, 35 anak buah kapal (ABK) Indonesia
meninggal dunia di luar negeri sepanjang November 2019 hingga Maret 2021. Para ABK yang
meninggal dunia adalah mereka yang bekerja di kapal perikanan asing. "Ada konflik regulasi
yang saling tumpang tindih antara UU Pelayaran, UU Perseroan Terbatas dan UU Perlindungan
Pekerja Migran yang menyebabkan perekrutan dan pengiriman menjadi multidoors dan
kerumitan dalam pengawasan," kata Arif.
48